Tak kalah penting adalah potensi sepanjang garis pantai. Pemamfaatan ladang-ladang terbuka (pesisir) untuk penanaman tanaman ekonomis dengan nilai jual tinggi, yaitu rumput laut serta ber-peluang menjadi andalan ekspor. Begitu pula dengan hutan bakau (mangrove), penghijauan di pesisir (reboisasi) akan mendatangkan manfaat dan keuntungan luar biasa. Karena hutan bakau merupakan tempat alamiah ikan berkembang biak sekaligus tempat yang paling memungkinkan untuk beternak kepiting. Penyelamatan lingkungan di pesisir juga berdampak untuk mencegah abrasi, sekaligus memperbaiki ekosistem.
Potensi lainnya adalah pariwisata, keindahan dan keelokan pantai yang membujur di wilayah ujung timur sampai utara (kec. Dungkek, Sumenep – Sampang) merupakan aset wisata. Salah satu pantai yang indah, yaitu pantai Lombang (kec. Batang-Batang Sumenep) merupakan salah satu pantai ter-elok dengan jajaran cemara udang. Juga terdapat air terjun yang jatuh di bibir pantai (kab. Sampang). Namun sampai saat ini investasi jangka panjang untuk mengangkat potensi pariwisata masih belum maksimal. Kalaupun ada hanya dilakukan sepotong-potong dan hanya bersifat insidentil.
Sampai saat ini ketika rakyat lebih ber-peluang meningkatkan peran sertanya untuk membangun (otonomi), pemerataan kesejahteraan dan kemakmuran yang diobralkan (janji pra pemilu) oleh parpol pemenang pemilu dan wakil-wakil rakyat yang duduk di Dewan hanya sebatas retorika. Program pembangunan yang digulirkan lebih banyak pada pembangunan infra struktur yang kurang menyentuh terhadap kebutuhan dasar rakyat. Kebutuhan yang paling vital untuk mencetak sumber daya yang handal adalah melalui program sekolah dan program pelatihan teknologi kepada masyarakat pesisir (nelayan). Di samping itu juga menyediakan tenaga terdidik dan terampil di bidang usaha pengolahan hasil laut (industri kecil makanan dan minuman), pelatihan managemen (pengemasan, pemasaran). Komponen penunjang lainnya adalah kemudahan dalam pemberian modal usaha.