Acara pernikahan yang diadakan oleh masyarakat Madura memiliki dua versi yang berbeda antara masyarakat Madura pesisir dan masyarakat Madura pedesaan. Misalkan seperti tempat asal penulis yakni dalam kelompok masyarakat Madura pesisir, jika ada keluarga yang mengadakan acara pernikahan maka acara akad nikah dan resepsi atau walimah diadakan pada satu waktu dan satu tempat. Setelah akad nikah selesai akan segera dilanjutkan dengan acara resepsi atau walimah. Di samping itu, ketika acara pernikahan tersebut keluarga dari mempelai pria hanya membawa kebutuhan pribadi yang dibutuhkan seperti kue, baju, buah2an, dan peralatan kecantikan yang nantinya akan diberikan kepada keluarga mempelai perempuan saat prosesi serah terima. Dan untuk mas kawinnya pun lebih sederhana jika dibandingkan dengan acara pernikahan masyarakat pegunungan, cukup dengan mushaf Al-Quran dan seperangkat alat shalat maka itu sudah bisa dikatakan sah.
Acara pernikahan dalam masyarakat Madura pegunungan yang membedakan dengan masyarakat Madura pesisir adalah dalam pemberian mas kawin dan seserahan pada mempelai perempuan. Selain seperangkat alat shalat, mempelai pria juga diharuskan untuk memberi mas kawin berupa kebutuhan rumah tangga secara lengkap beserta perabotannya. Sehingga keluarga mempelai pria pun datang dengan membawa kebutuhan rumah tangga dan khusus mempelai pria dia lah yang memberikan perabotan rumah tangga pada mempelai perempuan. Hal ini karena masyarakat Madura pesisir lebih modern dan mau menerima budaya luar daerah. Sedangkan masyarakat Madura pegunungan masih memegang budaya asli.
- Power Distance
Ada 2 kategori dalam Power Distance (perbedaan jarak/kekuasaan) ini,
- High Power Distance : akan dengan rela hati orang lain diinjak, dipaksa, dan kita sebagai individu membiarkan hal itu terjadi.
- Low Power Distance : orang yang punya kekuasaan itu adalah mereka yang legitimate (sah) dan mempunyai standar.
Artikel bersambung:
- Perilaku Komunikasi Antar Budaya Suku Madura
- Acara pernikahan dalam Masyarakat Madura
- Kepatuhan Orang-Orang Madura Terhadap Figur Ustadz
- Komunikasi Orang Madura Perantauan
- Berperilaku Sesuai Budaya dan Kelompoknya
- Bahasa Madura Sebagai Alat Pemersatu Orang Madura
- Masyarakat Madura Memiliki Beragam Budaya
******
Makalah Taufiqurrahman. Tanpa tahun. Islam dan Budaya Madura.
West, Richard. 2009. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi : Introducing Communication Theory: Analysis and Application. Salemba Humanika: Jakarta.
Sumber : http://blog.umy.ac.id/