Adat Robo’an Digunakan Menangkal Konflik

Arti Dan Makna Alat Peraga Upacara

  1. Nasi yang berbentuk gunung atau tumpeng itu artinya rumah gunung berbukit-bukit, yang ditumbuhi kayu dengan beraneka ragam macam kayu yang jadi penghasilan masyarakat adat sehari-hari yang tak terkirakan bagi anak cucu kita di kemudian hari.
  2. Sayur-mayur
    itu artinya sebagai tumbuh-tumbuhan yang dapat diambil manfaatnya, seperti tumbuhan yang ditanam atau tumbuhan liar, dengan arti supayta selamat dari berbagai macam gangguan, baik yang dilakukan oleh manusia atau yang lainnya.
  3. Masak Ikan, telur dan ayam artinya dapat diartikan dengan hewan ternak ataupun hewan liar, juga dapat diartikan manusia. Mengapa demikian, karena menurut sejarah manusia juga disebut hewan, tetapi hewan yang dapat berbicara.
  4. Bubur santan artinya sungai dan isinya, baik yang berupa ikan dll yang berada di dalam sungai.
  5. Menulis Azimat atau mantra artinya semua orang yang meminum air azimat dapat terhindar atau selamat dari berbagai bala dan penyakit, baik penyakit jasmaniah maupun penyakit rohaniah.

Tata Cara Menulis Azimat

Harus mengambil air wudhu, dengan memakai kopiah dan sarung, baju, buku dan juga bulpen. Pengertian air wudhu, supaya kita suci dari hadats kecil seperti buang air besar, kencing dll. pakaian yang dipakai harus suci dari najis. Najis disini ada yang bersifat berat, sedang dan ringan, dan buku serta pulpunnya harus yang baru.

Syarat-syarat menulis Azimat

  • Diharuskan niat, khusuk tidak berpikir kepada yang lain
  • Orang yang sudah berpengalaman dalam hal menulis zimat
  • Panjang pendek tulisannya maharojul Huirufnya Tajuidnya
  • Harus terang dan bisa dibaca
  • Harus tinta hitam dan memakai buku atau kertas putih

Siapa yang menulis Azimat dan kapan azimat harus ditulis?. Penulis azimat biasanya dilakukan oleh orang yang betul-betul memahaminya. Baik itu kiyai, ulama, sesepuh Madura, ustad atau santri yang memang tahu betul corak dan model azimat. Biasanya zimat ditulis pada hari selasa sore sampai malam rabu, setelah selesai azimat ditulis kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat sesuai dengan keperluan mereka. Dalam hal ini tulisan azimat tidak boleh diperbanyak dan difoto copy.

Tempat menulisnya dimana?. Tempat menulis azimat / mantra biasnya dilakukan di masjid, mushollah dan juga bisa ditulis di rumah masing-masing. Sebelum menulis salah satu dari penulis. Harus memberi contoh tulisannya, bioasanya contoh itu ditulis di papan tulis sehingga mudah ditiru oleh yang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.