Sebelum Menghadapi Serangan Diadakan Her-Dislokasi
Pada bukan Pebruari 1947, tentara Belanda mendarat d Kamal dan melakukan penembakan terhadap Markas Tentara Nasional Indonesia di tempat itu.
Dalam pertempuran dengan Belanda gugur pula Letnan Ahdulllah. Sejak gugurnya Letnan Satu Ramli, Letnan Singosatro dan Letnan Abdullah maka pertahan Kamal menjadi sangat lemah. Sejak saat itu Batalyon Imbran bubar dan daerah Batuporron – Kanial – Tanjung Piring diambil alih pertahanannya oleh Batalyon Hanafi (disebut batalyon I Resimen 35). Dengan bubarnya Batalyon Imbran, maka batalyon I Resimen 35 mengadakan Her-dislokasi
Kompi Fatah mempertahankan dacerah Batuporron-Kamal-Tanjung Piring-Binaju, Kompi Hamid berlokasi di Arosbaya-Klampis-Tanjungbumi,
Seksi Penangkis serangan udara terdiri dua pucuk porn-porn dan dua pucuk senapan mesin 12,7 mm ditempatkan di Pedeng dengan tugas menangkis serangan udara musuh dan mengawasi jalan Kamal-Telang-Bangkalan.
Battery tersebut dipimpim oleh Letnan Dua Jamaluddin, bekas tentara artileri (Taihoo Heihoo di Surabaya). – (Lontar Madura)