Dengan peperangan yang tidak seimbang itu Pangeran Macan Putih dengan gagah dan beraninya, seketika itu Patih Pangeran Macan Putih menjelma menjadi Macan Putih Kembar. Dengan kedua penjaga pintu gerbang itulah mengamuk bagaikan banteng tato ( gila ) sehingga Prajurit Arosbaya banyak yang terbunuh, sebagian melarikan diri ke Arosbaya. Kemudian Patih Pangeran Macan Putih bersama kedua penjaga pintu gerbang bergegas pulang untuk memberi tahu kepada rajanya yaitu Pangeran Blega. Setelah memberi tahu segala apa yang terjadi di perbatasan yaitu di pintu gerbang, akhirnya kedua penjaga pintu diperkenankan kembali ke penjagaan pintu gerbang di perbatasan. Tak lama kemudian sekitar jam 03.00 sore penjaga pintu gerbang mendengar khabar, bahwa ada prajurit banyak sekali.
Anehnya prajurit-prajurit itu mengamuk tidak pilih kasihorang tua muda laki perempuan dibunuh. Setelah mencari tahu penjaga pintu gerbang, ternyata prajurit-prajurit itu tidak lain adalah prajurit dari Arosbaya. Dengan hati yang tidak menentu penjaga pintu gerbang langsung menunggang kudanya kencang sekali,menuju kraton Pangeran Blega untuk memberi tahu kepada raja Pangeran Blega bahwa ada prajurit mengamuk dan membunuh banyak orang. Pada waktu itu hari sudah semakin sore sekitar pukul 05.00 sore. Setelah mendengar apa yang telah diucapkan kedua penjaga pintu gerbang itu, Pangeran Blega sangat terkejut sekali. Seketika itu juga Pangeran Macan Putih disuruh memimpin perang.
Dalam keadaan yang tidak siap, seorang prajurit menghidupkan lampu ( tukang lampu ) sampai sekarang makamnya diberi nama Makam Pademaran ( Makam Tukang lampu ) dan tempatnya ada di Kampung Karang Kemasan sebelah timurnya Pangeran Makam Agung Karang Kemasan Blega. Seorang prajurit lagi membunyikan kenong ( menabuh kenong ) sehingga prajurit-ptajurit se kerajaan Blega berkumpul semua untuk menghadapi musuh. Sampai sekarang dinamakan makam Pangeran Kenong tempatnya di kampung Mandala Desa Nyormanis.
Dengan keadaan tidak siap itu, maka datanglah prajurit-prajurit Arosbaya dan langsung disambut oleh Pangeran Macan Putih, Kiyai Panombak dan prajurit-prajurit Blega, mengamuk sehingga terjadilah peperangan yang sengit. Tidak ketinggalan pula Pangeran Gidang Tengah, konon diwaktu prajurit berkumpul dan kuda peperangan sudah di tunggangi prajurit – prajurit semua.
ini sejarah peperangan arosbaya dengan blega bukan awal berdirinya keraton blega