Ter-ater, merupakan bagian tradisi masyarakat Madura yang mengandung makna membagi rasa makanan (nasi atau kue) untuk tetangga, kerabat atau pihak-pihak yang pantas di beri ter-ater.
Ter-ater adalah bentuk hantaran yang dilakukan oleh masyarakat Madura pada saat-saat tertentu. Secara rutin ter-ater biasanya dilakukan setiap Kamis sore (malam Jum’at manis) yang ditujukan kepada kiyai atau guru ngaji yang lazim disebut arebbha. Ter-ater juga bisa dilakukan setiap keluarga ketika mempunyai hajatan (perkawinan, kemeriahan dan selamatan) yang dibarikan kepada pihak-pihak tertentu (kiyai, sesepuh dsb) setelah hajatan usai dilaksanakan.
Ter-ater yang dilakukan secara serentak oleh masyarakat, yaitu ketika Hari Raya Idul Fitri dalam bentuk masakan dan seminggu setelahnya dalam bentuk ketupat. Namun juga pada waktu sebelumnya, menjelang ramadhan seperti pada sya’banan (nisfu sya’ban), hari kedua puluh satu puasa ramadhan (nuzulul qur’an), ter-ater menjadi bagian dari tradisi masyarakat di Madura.
kereeeeeeeeeeeeeeen.. ini yg aku suka dengan budayaku.. budaya orang maduraaa