Budaya Madura Bukan Kepanjangan Budaya Jawa

Berbeda dengan anggapan seakan-akan orang Madura tidak pernah menggeluti / melahirkan kesenian-kesenian yang bernilai, dalam realitanya peninggalan-peninggalan lama membuktikan orang Madura mampu menghasilkan kesenian yang original, serta bersifat Adiluhung (seni ukir, tari, musik, arsitektur, pembuatan perahu, dll).

Budaya Madura sebagai kebudayaan pesisir mengalami pengaruh-pengaruh / yang lebih kaya dari pada budayajawa. Dalam perjalanan sejarahnya, budaya Madura bersifat terbuka, kreatif, selektif, serta dinamis. ini bisa dilihat dan peninggalan-peninggalan masa lalu dalam bidang arsitektur, seni ukir, tari, musik, dan lain-lain.

Di tengah-tengah arus deras pengaruh budaya luar dan segala penjuru orang-orang Madura secara cerdik dan bijaksana  mengambil manfaat dan menjadikan perpaduan yang anggun serta penuh pesona. Karya-karya seperti Keraton dan Masjid Jamik Sumenep, Asta Tinggi, maupun pekuburan-pekuburan raja-raja Bangkalan di Airmata (Arosbaya) merupakan salah satu perwujudan sikap kreatif serta kearifan budaya-budaya Madura dalarn menyerap budaya dan luar (Eropa, Cina, dan Islam).

Karya-karya pendahulu kita itu merupakan monumen peninggaian Madura masa lalu yang bisa dibanggakan. Dalam teknik/model pembuatan perahu kemampuan orang Madura menimbulkan kekaguman para peneliti-peniliti masalah kelautan. Orang Madura bisa menghasilkan kurang-lebih 30 model perahu (seperti letek, les ales, padhuwang, dll).

Kesenian-kesenian seperti Ratep, Poji Ledheg, Teng Tere’, Juwag, Dhammong, Cahhe, Gumbak, Gardhem, Ca’o,4 Blandaran serta Gul-Gul kesemuanya ini merupakan kreatifitas asli orang-orang Madura dalam bidang seni tari.

Sentuhan estetiS orang Madura bisa dilihat pada peninggalan-peninggalan budaya busana pengantin adat Madura, pakaian peniup saronin, pakaian pemain topeng, dan lain-lain. Selain itu semua perabotan dan alat pakai serta rumah Madura tua penuh dengan hiasan ukuran-ukuran yang indah dan rurnit.

Paparan-paparan diatas mudah-mudahan bisa membuktikan bahwa kebudayaan Madura bukanlah ekor atau kepanjangan budaya Jawa.

Artikel bersambung:

  1. Menegakkan Kembali Citra Budaya Madura
  2. Budaya Madura Bukan Kepanjangan Budaya Jawa
  3. Gejala Erosi dan Pendangkalan Budaya Madura
  4. Revitalisasi, Rekonstruksi, dan Transformasi Budaya Madura Menghadapi Tantangan Masa Depan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.