Di antara sekian banyak santri, ada tiga santri yang berpangkat Waliyullah yaitu : Kyai Abdurrohman Aghung Raba, Pademawu Pamekasan kedua Buyut Abdul Alam, Prajjan Camplong Sampang dan yang ketida adalah Buyut Abdul Jabbar, Napo Kecamatan Omben Sampang. Ketiga-tiganya mempunyai kesaktian atau karomah yang luar biasa sebagai anugrah Allah kepada mereka.
Sisa-sisa peninggalan Buyut Raden Kabul (Buyut Aji Gunung), antara lain yaitu Surau atau langgar yang terletak dekat kediaman bapak Kyai Khotibul (Alm) dan beberapa pusaka selain itu sebuah batu, bekas tempat minum ayam buyut, dan sebuah sumur dekat pembuangan air besar / WC Buyut Aji Gunung. Kampung ini dinamakan Teja, yang berarti tempat tinja atau air besar.
Sampai sekarang pemelihara Asta yang biasa disebut Jur Konceh bersama alim ulama’ dan tokoh masyrakat mengadakan houl tahunan menjelang bulan puasa.
Insya Allah bulan ini jatuh pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2009 jam 14.oo siang. Hanyalah dengan pengumuman masyarakat berbondong-bondong berpartisipasi menghadiri houl tersebut dilokasi asat Aji Gunung.
Dapat disimpulkan bahwa Raden Kabul alias Bujuk Aji Gunung lah yang menurunkan ulama’ – ulama’ di Madura termasuk yang berdomisili di luar Madura.
***
Judul asli ” Risalah Singkat Bujuk Aji Gunung & Perkembangan Islam di Madura” dari: Museum Online Kab.Sampang