Dalam konteks hukum formal, Carok merupakan manifestasi keberanian pelakunya dalam hal melanggar aturanaturan yang telah ditetapkan dalam KUHP, sehingga mereka harus menjalani sanksi hukuman penjara selama bertahuntahun sebagai pelaku tindakan kriminal berat. Menurut KUHP, mereka dincam sanksi pidana berupa hukuman penjara maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman penjara selamalamanya 20 tahun. Akan tetapi, ancaman sanksi hukum ini dalam prakteknya cenderung tidak diterapkan secara konsisten, bahkan terkesan sangat ringan, karena para pelaku Carok biasanya hanya menjalani hukuman penjara tidak lebih dari sepuluh tahun(A.Latief, 2002).
Dalam konteks legalitas, Carok merupakan manifestasi keberanian pelakunya melanggar aturanaturan yang telah ditetapkan dalam hukum formal (KUHP). Akhirnya, Carok menjadi komoditas yang menyebabkan penerapan sanksi hukum terhadap pelakunya cenderung tidak konsisten.Dalam analisa sosiologis, sebuah konflik hadir dan eksis karena ada stuktur yang mendukungnya. Bahwa tugas sosiologi adalah melihat konflik dengan stuktur sosial tertentu. Konflik bermotif harga diri dalam masyarakat Madura tentunya menyimpan misteri sendiri, utamanya tentang stuktur sosial yang mendukungnya. Bias jadi harga diri tidak lagi hadir dalam setiap peristiwa Carok, tetapi karena tekanan dalam stuktur sosial tertentu(Agustinus, 2008).
Pandangan tentang adanya tekanan stuktur sosial ini setidaknya akan memberikan pandangan baru dalam melihat kasus kekerasan dalam suatu etnis tertentu. Termasuk adanya kemungkinan nilainilai kultural yang dilestarikan oleh lembaga sosial tertentu. Atau jaga dalam perkembangan jaman modern ini ada faktor lain yang lebih berpengaruh. Misalkan tekanan ekonomi dan persaingan tidak sehat yang menjadikan individu sulit mencapai stuktur sosial tertentu. Sehingga sikap mental suka menerobos yang menjadi cap popular Bangsa kita, harus kembali menampakkan hidungnya. Hal ini bisa terungkap kalau kita dapat memahami makna Carok pada awalnya dengan peristiwa Carok yang terjadi saat ini.
Artikel bersambung