Selain dari Jawa, adat istiadat dan bahasa madura banyak dipengaruhi oleh etnis Cina, Arab, dan Bali.
Pada abad XIII, banyak orang Cina yang kawin dengan wanita Madura. Yang dalam keturunannya menjadi ciri bagi orang Madura keturunan Cina yaitu berambut kejur, mata sipit dan berkulit putih. Meskipun akhirnya asimilasi dengan keturunan Cina semakin sedikit, hal ini karena pada abad XIV penyebaran agama Islam mulai merambah di pulau itu oleh Sunan Giri dan Sunan Padusan dari keturunan Arab, yang berhasil mempengaruhi raja-raja di Madura. Sebagaimana masuknya etnis Cina, pada abad itu etnis Arab pun mulai merambah dan kawin dengan penduduk Madura.
Sebagai ciri khas dari kedua keturunan tersebut, bila panggilan anak kepada ayahnya dengan sebutan Eppa’, maka orang tersebut mempunya garis keturunan Cina. Sedang bila memanggil dengan sebutan Kae, mereka mempunyai garis keturunan Arab. Namun kedua hal ini pada periode selanjutnya hingga sekarang, sebutan anak kepada orang tua tidak menjadi ciri khas lagi. Karena telah dipengaruhi oleh imigran-imigran yang membawa cara dan tradisi yang berbeda.
Disebut dari keturunan Bali, konon sewaktu Kerajaan Bali dipimpin oleh Kebo Ijo menyerang Madura bagian timur (Sumenep). Ternyata dipatahkan oleh Pangeran Lor dan Pangeran Wetan (tercantum dalam ”babat Madura”). Dan akhirnya tentara Bali tidak bisa kembali ke tanah asalnya. Kemudian menyingkir dan menyelamatkan diri ke daerah pinggiran yang disebut Pinggir Papas. Yang hingga saat ini adat istiadat dan tradisi masih bertahan ditempat itu yang disebut upacara ”Nyadar”. Upacara keagamaan yang dianut agama Hindu.
Jadi boleh dikata, dari empat sumber tersebut (jawa, Cina, Arab dan Bali) menjadi asal orang Madura dikemudian hari. Meskipun demikian dari keempat sumber tersebut, dalam perkembangan sejarahnya suku bangsa Madura masih tetap menjadi suku bangsa yang Homogen. Mereka berkembang sangat berbeda sekali dengan suku-suku asalnya. Hanya secara fisik pengaruh itu nampak sekali pada peninggalan budaya yang tersebut dibagian ujung timur pulau itu.
Menarik sekali membaca sejarah yang kita punya, mungkin dari sini kita bisa membaca masa depan kita.
Dan masa lalu tentunya