Pelaku permainan dukka ronjangan ini terdiri dari wanita yang berusia antara lima belas sampai dengan tiga puluh tahun, yaitu mereka yang fisiknya cukup kuat. Sebenarnya dapat saja dimainkan wanita yang berusia kurang dari lima belas tahun, tetapi biasanya mereka memainkan masih kurang mantap, sebab mereka umumnya gi’jar ajar (masih belajar). Dapat juga yang ikut bermain wanita yang usianya lebih dari tiga puluh tahun, akan tetapi kemungkinan mereka hanya kuat memainkan beherapa set irama saja, kemudian sudah merasa lelah. Oleh karena itulah wanita-wanita yang sudah tua atau berusia lanjut hanya bertugas mengajar, membina, menilai dan kalau perlu membetulkan permainan wanita- wanita muda itu agar bunyi irama dukka ronjangan menjadi serasi dan enak didengar.
Satu stel pasangan pemain pada setiap ronjangan terdiri dari sebelas orang wanita. Mereka mempunyai tugas bagian bunyi tertentu, sehingga mereka juga tetap pada posisi tertentu pula. Artinya, ia harus berada di bagian mana dan harus memukul di bagian mana pula serta gentong yang mana yang menjadi pegangannya. Kaum pria tidak mempunyai keahlian dalam dukka ronjangan ini, karena dukka ini berkembang dari pekerjaan noto padi (menumbuk padi), dan yang mempunyai kewajiban menumbuk padi hanya kaum wanita saja.
Para pria hanya membantu mengeluarkan dan mengusung ronjangan itu ke luar dari tempat penyimpanannya. Memang tidak disediakan tempat penyimpanan yang khusus, akan tetapi umumnya ronjangan tersebut ditaruh di sisi rumah, terlindung dari panas matahari dan air hujan, dan jauh dari binatang rayap. Bagi yang sudah berumur tua, maka perawatannya lebih teliti, sebab bisa terjadi ronjangan yang berkualitas baik yang tentu bunyinya baik, dapat dicuri orang, sekali pun beratnya lebih dari dua kwintai
Alat perlengkapan permainan ini adalah sebuah ronjangan (tempat untuk menumbuk padi) dan sebelas buah gentong (alat penumbuk). Ronjangan ini terbuat dari kayu camplong atau kayu nangka. Panjang ronjangan sekitar tiga meter dengan garis tengahnya enam puluh sentimeter. Bagian yang berlobang (tempat padi ditumbuk) sepanjang dua meter, lebar empat puluh sentimeter dan dalam lobang sekitar tiga puluh sentimeter.