Beberapa tahun terakhir Edhi tak lagi terjun langsung pada misi-misi kebudayaan Madura. Selain alih generasi, penyakit jantung yang dideritanya juga membuat Edhi harus cukup istirahat. Kini, dia tinggal bersama sang istri dirumah warisan di kota Sumenep. Bagian depan rumahnya menjadi restoran dan toko.
Dirumah itu, bisa dibilang, setiap hari Edhi berdiskusi dengan pelbagai kalangan, seperti wartawan, ilmuan, dan politisi, baik dari indonesia maupun luar negeri. Bagi kalangan peneliti dan peminat sosial-budaya Madura, ia di pandang sebagai ensiklopedia hidup.
EDHI SETIAWAN
● Lahir : Sumenep, Madura, 13 Januari 1946
● Istri : Trisa Dewi (60)
● Anak :
– Ike Setiawan
– Ira Setiawan
● Pendidikan
– SD Katolik Sumenep 1959
– SMP Katolik Sumenep 1962
– SMA St Luis Surabaya 1966
– Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, 1975
● Pekerjaan : Wiraswasta
● Penghargaan, antara lain :
– Upakarti, 1993
– Karya Anugerah Wisata Jawa Timur
– Juara Foto Piala Soeharto
Sumber dan terbit di Harian Kompas, Sabtu, 22 oktober 2011
sangat menarik msh ada orang yg peduli dg budaya bangsanya di tengah2 keengganan putra putri kita utk mempelajari..memahami budaya madura…..smg dbr kesehatan pak edhy…saya moh yusuf aslibangkalan yg sdh 24 thn merantau ke samarinda….ingin menulis sejarah sampainya org madura di samarinda yg konon dimulai pada tahun 1908 dg 4 unit perahu dari desa kramat..bangkalaan…yg skrg sdh mencapai generasi ke 3….perlu bmbingan….
Kami salut niat anda berkeinginan menulis sejarah orang Madura di Samarinda. Kami dukung sepenuhnya, kami akan bantu bila diperlukan. Kami yakin bila niat anda terealisasi pasti akan menambah khasanah sejarah budaya Madura di tanah rantau. Selamat dan sukses