Frasa Verbal Bahasa Dalam Madura

A

Adj

gi’ bisa minda ceppet

23

(39) FV

FV FAdj

FA FV

FA V Adj

A

A

gi’ bisa minda ceppet

(40) FV

FA FV

FA A FN FAdj

A Adj

gi’ bisa minda ceppet

Ada 3 diagram pohon yang dapat menganalisa frasa gi’ bisa minda ceppet, dan ketiga-tiganya dapat diterima. Perbedaan analisa ini adalah didasarkan pada cara membaca dan maksud dari frasa tersebut. Frasa (38) memiliki makna masih—ada kesepatan untuk bisa memindah cepat, dan ini merupakan konstruksi Modifikatif. Frasa (39) memiliki makna masih bisa mindah—dengan cepat adalah konstruksi Komplementatif, dan frasa (40) memiliki makna mindah dengan cepat—masih bisa dilakukan adalah konstruksi Komplementatif. Dari sini kita bisa menyimpulkan, semakin banyak konstituen/kelas kata yang mengisi frasa Verbal, dan semakin ambigu maknanya, semakin besar pula kesempatan frasa Kompleks Kompound menunjukkan cirinya.

B.3.4 Peran Frasa Verbal Bahasa Madura

Pada perkembangan linguistik dewasa ini semakin diakui ihwal kesentralan frasa Verba sebagai salah satu kelas utama pada kebanyakan bahasa. Dalam kaitan ini, Chafe (dalam Subroto, 2002) menyatakan bahwa jagad konseptual manusia terdiri dari dua wilayah yaitu wilayah Verba yang terdiri dari peristiwa atau kejadian (event), keadaan/situasi/kualitas (state) dan wilayah Nomina atau benda/hal/sesuatu baik konkreat maupun abstrak.

Diantara dua wilayah itu diakui bahwa dunia frasa Verbal bersifat sentral, sedangkan wilayah frasa Nominal bersifat periferal (Subroto, 2002). Kesentralan FV itu antara lain didasarkan pada alasan sebagai berikut (a) Secara semantik FV selalu hadir dalam tuturan (b) berdasarkan fitur semantiknya FV bersifat menentukan jumlah dan jenis FN yang harus hadir menemani FV (c) frasa Verbal juga bersifat menentukan peran semantik FN dan fitur-fitur semantik FN yang harus hadir menemani FV. Hal itu dapat diilustrasikan dengan FV, para’ besa (hampir pecah), la mangkat (sudah pergi) dan para’ melleh (hampir membeli)

(1) “Gellassah para’ bhesa” Gelasnya hampir pecah (proses)

(2) “Anwar la mangkat “ Anwar sudah pergi (aksi)

(3) “Irman para’ melleh sello’” Irman hampir membeli cincin (aksi proses)

Frasa Verba para’ bhesa (1) termasuk berciri proses. Verba ini hanya

Responses (4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.