sudah kamu (Ag) minum (P), dalam (BM) “Serraddha gita’ ebaca bi sengko,” Serraddha (A) gita’ ebaca (P) bi sengko (Ag)” dan “Obaddha gi’ ta’ eenom bi’ be’na,” Obaddha (A) gi’ ta’ eenom (P) bi’ be’na (Ag)
B.2. Definisi Umum Frasa Verbal
Sesuai dengan judul artikel ini, maka dalam bagian ini akan dijelaskan secara detail ciri-ciri dan karakter frasa Verbal bahasa Madura. Namun sebelum kita mendiskusikan lebih jauh frasa Verbal dalam bahasa Madura, ada beberapa hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu tentang apa sebenarnya frasa dan frasa Verbal itu.
Frase adalah satuan gramatika yang terdiri dari gabungan dua kata atau lebih yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat dan bersifat non predikatif atau tidak melampaui batas fungsi klausa, misalnya frasa ’akan mampir’ dan frasa ’makan di warung’. Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu a) frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih b) frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa.
Frasa Verbal ialah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan Verba sebagai intinya tetapi bentuk ini bukan merupakan Klausa. Frasa Verbal mempunyai inti dan kata atau kata-kata lain yang mendampinginya. Posisi kata pendamping ini tegar (fixed) sehingga tidak dapat dipindahkan secara bebas ke posisi lain. (Alwi, Hasan, 2003). Dalam definisi yang lain, Verhaar menyatakan bahwa frasa Verbal berfungsi sebagai konstituen di dalam konstituen yang lebih panjang. Lebih jauh Verhar mendefinisikan frasa Verbal sebagai frasa yang intinya berwujud kata kerja baik itu Verba Transitif, Intransitif, maupun Ditransitif. Dalam aspek linguistik yang lain, frasa Verbal diartikan sebagai adalah frasa yang secara semantis menunjukkan pengalaman, tindakan atau proses (Verhaar, 2008), seperti contoh:
Alako ghu-ongghu bekerja sungguh-sungguh (tindakan)
Ngakan ros terrosan makan terus menerus, selalu makan (proses)
Labu dhibi’ terjatuh sendiri (pengalaman)
Mole dibudhi pulang terakhir (tindakan)
Aberka’ dha’ sakola’an berlari ke sekolah (tindakan)
B.3. Fungsi, Kategori dan Peran Sintaksis Frasa Verbal.
B.3.1. Fungsi Sintaksis Frasa Verbal Bahasa Madura
Setiap unsur kalimat mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Fungsi mengacu pada unsur-unsur yang membentuk sebuah kalimat. Istilah fungsi meliputi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan. Jika ditinjau dari segi fungsinya dalam kalimat, frasa Verbal menduduki fungsi sebagai Predikat. Walaupun demikian, frasa Verbal dapat pula mendudiki fungsi lain seperti Subjek, Objek, Pelengkap, Keterangan dan Subjek Apositif (Alwi, Hasan, 2003).
- Subjek
a.1. Subjek dalam Kalimat Nominal
Frasa kerja dalam kalimat Nominal (kalimat yang predikatnya bukan kata kerja) dapat menduduki fungsi Subjek, misalnya ngeco’ sapedah (mencuri sepeda) dalam kalimat “ngeco’ sapedah jareya kalakoan jhuba’“ (Mencuri sepeda itu perbuatan tidak baik). Dalam kalimat tersebut, Frasa Verbal ngeco’ sapeda menduduki fungsi Subjek.
bro, izin mengkopi ya. terima kasih atas tulisannya yang mencerahkan
Oke Boos
trimakasih ya atas ilmunya.kalau bisa tolong kirimi software kamus bm madura ke email saya ini: imam hnf@yahoo.com.juga mintak situs2 b.madura& kemaduraan.
coba lihat disini: