a.3. Frasa Verbal Simpleks Komplementatif
Definisi frasa Verbal Komplementatif sebenarnya sama seperti seperti definisi frasa Eksosentrik yaitu frasa yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Dengan kata lain, konstituen inti dengan konstituen attribut tidak memiliki distribusi yang sama dalam frasa tersebut. Konstituen inti (Verba) berfungsi sebagai Head/Induk, sedang atttribut yang mengitarinya berfungsi sebagai Komplemen/Pelengkap dari konstituen inti tersebut.
Frasa Verbal Komplementatif memiliki beberapa bentuk yaitu (1) Frasa Verbal yang berintikan Verba transitif (2) Frasa Verbal yang berintikan Verba intransitif dan (3) frasa Verbal yang berintikan Verba Ditransitif
a.3.1. Frasa Verbal Simpleks Komplementatif yang Berintikan Verba Transitif
Frasa Verbal Simpleks Komplementatif yang Berintikan Verba Transitif adalah frasa yang terdiri dari satu konstituen inti dan satu konstituen attribut yang berperan sebagai Objek dari konstituen inti. Karena status Objek muncul dalam frasa jenis ini, maka konstituen intinya haruslah berjenis Verba Transitif. Frasa “ngettok kajuh” (memotong kayu) adalah contoh dari frasa Verbal Simpleks Predikatif. Verba ngettok adalah Verba berjenis Transitif dan karenanya butuh Objek kajuh. Frasa Verbal Simpleks Predikatif dapat digambarkan ke dalam diagram pohon dengan rumus sebagai berikut:
FV = V (FN)
(21) FV
V FN
N
ngettok kajuh
a.3.2. Frasa Verbal Simpleks Komplementatif yang Berintikan Verba Intransitif
Frasa Verbal Simpleks Komplementatif yang Berintikan Verba Intransitif, terbentuk dari dua unsur yaitu Verba sebagai konstituen inti dan konstituen tambahan yang berfungsi sebagai Komplemen atau pelengkap dari konstituen inti. Konstutuen tambahan ini biasanya muncul setelah Verba atau setelah Objek dalam frasa Verbal Transitif. Tanda-tanda umum yang bisa diamati dan membedakannya dari Objek adalah; konstituen tambahan ini tidak dapat dijadikan Subjek. Contoh dari frasa Verbal jenis ini ada pada frasa ”abadhan rajah” (berbadan besar) dalam kalimat ”Pak Amir abadhan rajah” (Pak Amir berbadan besar). Adjektiva rajah adalah konstituen Komplemen (pelengkap) dari Verba yang berfungsi menjelaskan Verba abadhan. Adjektiva rajah tidak mungkin dapat menjadi Subjek dalam kalimat Pak Amir abadhan rajah ketika kalimat ini dijadikan menjadi kalimat aktif karena maknanya akan absurd. Rumus dari frasa ini adalah FV= V (FAdj) untuk frasa abadhan rajah.
(22) FV
V FN
N
abadhan rajah
Contoh lain dari frasa Verbal Simpleks Komplementatif adalah frasa “tedhung ngerrok.“ Verba tedhung berfungsi sebagai konstituen inti dan Adverbia ngerrok sebagai Komplemen/pelengkapnya. Adverbia ngerrok muncul setelah Verba tedhung. Frasa tedhung ngerrok dapat digambarkan ke dalam diagram pohon dengan rumus sebagai berikut: FV = V (FA). Contoh lain dengan konstruksi yang sama adalah: ngaddep lao’ (menghadap selatan), pinda bengkoh (pindah rumah) dan kaelangan pesse (kehilangan uang)
bro, izin mengkopi ya. terima kasih atas tulisannya yang mencerahkan
Oke Boos
trimakasih ya atas ilmunya.kalau bisa tolong kirimi software kamus bm madura ke email saya ini: imam hnf@yahoo.com.juga mintak situs2 b.madura& kemaduraan.
coba lihat disini: