- Kearifan Lokal Menjaga Kelautan Pantangan Saat Nelayan
Pantang atau tabu adalah suatu larangan atau haram dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang, karena pelanggaran terhadap dirinya akan menakibatkan mala petaka teruta tidak menjaga kearifan lokal dalam melaut. Laranganya seperti tidak berkata kasar atau jorok, tidak boleh membuang sampah sembarangan, dan membuang kotoran di tengah laut.
Pada masa lalu dilarang memotong kayu di tengah laut dan membuang sembarangan di tengah laut, jika pantangan dilanggar akan menyebabkan musibah ketika melaut. Dalam masalah mencari ikan di laut ada aturan yang tidak tertulis yang biasanya dipatuhi mereka. Aturan tersebut misalnya mereka harus jujur dan tidak boleh berbohong dan harus tolong menolong. Nelayan juga tidak boleh mengambil lahan rumpun orang lain karena supaya terjadinya keadilan dalam melaut dan menjaga kelestarian dalam nelayan dengan kata lain tidak boleh serakah dalam melaut.
Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Suku Madura
Makna berdoa pada tuhan dan mensyukuri alam yang diberikan tuhan . Pada saat akan melakukan aktivitas di laut banyak di antara nelayan yang memohon izin atau memanjatkan doaterlebih dahulu. Doa tersebut ditujukan kepada tuhan yang maha Esa. Dalam acara berdoa ini ada sebagai macam cara dari yang sederhana dalam mensyukuri alam yang diberikan kepada tuhan dan menjaga kelestarian alam.
Makna kearifan lokal dalam mencari ikan dilaut. Masyarakat suku Madura menggunakan cara tradisional ketika mencari ikan adalah supaya menjaga alam kelautan serta bersikap adil, tolong menolong dalam mencari ikan dan tidak mengambil secara berlebihan dalam melaut. Untuk mencari ikan masyarakat Madura juga mengurangi pantangan atau tidak melanggar pantangan yang sebenarnya adalah berupaya untuk menjaga alam di laut.
Makna kearifan lokal pola pemukiman masyarakat Madura. Masyarakat Madura menggunakan bahan alami ketika membuat pola pemukiman perumahan masyarakat Madura seperti, ilalang, kayu. Karena supaya menjaga kelestarian pesisir pantai yang ditingali oleh masyarakat suku Madura. Menggunakan bahan alami adalah wujud dalam mensyukuri apa yang tuhan kasih kepada masyarakat suku Madura.
Makna kearifan lokal peralatan Tradsional dalam mencari ikan. masyarakat suku Madura berupaya sekali dalam melaut menggunakan alat yang tradsional karena supaya menjaga biota laut serta menjaga kelestarian ikan. ketika alat yang sudah rusak masyarakat Madura hanya memperbaiki karena tidak berlebihan dalam membuat lagi karena hal ini supaya tidak terjadinya banyaknya limbah karena alat dalam pembuatan. Peralatan tradisional tersebut juga sangat bermanfaat bagi nelayan, mengetahui ketika mendapatkan ikan kecil atau besarnya masyarakat Madura tidak mengambil ikian kecil dalam mengambil ikan supaya tetp menjaga kelestraian sumber daya ikan.
Nelayan Madura tersebar di wilayah gugusan di Pulau Madura, serta beberapa kabupaten di pesisir udara ujung timur Pulau Jawa. Dalam struktur masyarakat nelayan, memiliki karakterisitik dalam mencari ikan di laut. Kearifan nelayan Madura tercermin dari persepsi tentang teknologi tangkap ikanya yang tetap menjaga kelestarian laut dan ikan. nelayan setempat tidak menghalakan dengan segala macam cara dalam mencari sumber daya laut. Penggunaan dengan alat yang merusak biota laut dapat sanksi sosial dengan masyarakat lainya.
Kearifan dalam penggunaaan alat tangkap misalnya digunakan oleh sebagian masyarakat Pasean nelayan. Bersatunnya kehidupan nelayan dengan laut, tercermin dengan pengetahuan dan sistem klasifikasi alam yang mempengaruhi aktifitasnya di laut, dan terhadap sumber daya kelautan. Misalnya bagaimana nelayan memaknai dan mempelajari alam dilaut, mendapatkan hasil yang baik namun tetap menjaga kelestarianya. Dinamika kehidupan nelayan dalam memburu ikan telah memberikan kemampuan kepada nelayan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis ikan yang berada di permukaan.