Kearifan Lokal Masyarakat Madura Dalam Mengkonservasi Tumbuhan Obat

Usaha dan Strategi Pengelolaan Tumbuhan Obat di Madura

Langkah-langkah yang dapat diambil diantaranya:

Aspek sumber dayaMelakukan kajian intensif disertai dengan pembudidayaan intensif melalui optimalisasi fungsi pekarangan dan lahan pertanian lainnya. Disamping itu memanfaatkan informasi pasar yang berkembang baik di tingkat lokal maupun luar daerah sehingga akan memberikan motivasi bagi petani untuk membudidayakannya, yang secara tidak langsung menjaga ketersediaan bahan jamu Madura.

Aspek EkonomiKegiatan budidaya TO yang dilakukan oleh petani maupun pembuatan jamu yang dilakukan oleh pengusaha IKOT memerlukan kemitraan yang tepat agar dapat berkembang. Pusat inkubator agribisnis, kelembagaan desa, Pemkab, dan Universitas setempat harus berkewajiban memberikan dukungan insentif guna mendorong motivasi kelanjutan usaha TO dengan memberdayakan KUD.

Aspek Sosial BudayaPenguatan kelembagaan lokal dilakukan dengan membentuk kader-kader kelompok tani dan pengusaha jamu dengan melibatkan tokoh-tokoh kunci dalam masyarakat lokal. Organisasi kemasyarakatan seperti karang taruna, aliansi kepemudaan, PKK, kelompok-kelompok swadaya masyarakat dapat difungsikan sebagai sarana komunikasi dan upaya transfer tekno-ekonomi.

Daftar Pustaka:

  • Handayani, L. (2003). Membedah Rahasia Ramuan Madura. Agromedia Pustaka.
  • Rifa’i, M.A. (2000). Pingit, Pijet dan Pepahit: Peran Tumbuhan dalam Kosmetik Tradisional Indonesia seperti Dicerminkan di Daerah Madura.
  • Purwanti, U. (2001). Pengembangan Tumbuhan Obat Berbasis Masyarakat di Pulau Madura. Program Warta KEHATI Edisi Januari 2001.

sumber: http://pslp2010.blogspot.com

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.