MUI meminta agar unsur penyiksaan binatang dalam pelaksanaan karapan sapi memperebutkan piala Presiden yang akan digelar pada 23 Oktober 2011 ini dihapus. Demikian juga telah menjadi kebiasaan kerapan sapi dijadikan alat perjudian yang sudah jelas-jelas dilarang hukum apapun. Surat protes yang bersadarkan hasil musyawarah Ormas-ormas Islam itu, agar pelaksanaan kerapan benar-benar diawasi secara ketat. Secara moral banyak pihak yang dirugikan.
Selain tersebut, tuntutan yang ketiga, meminta agar masyarakat tidak mengabaikan kewajiban melaksanakan shalat lima waktu. Sebab, menurut Ali Rahwini, setiap karapan sapi, baik di tingkat kabupaten, apalagi di tingkat karesidenan (Madura), para penonton dan panitia pelaksana selalu mengabaikan shalat.
Yang keempat, para ulama menolak unsur-unsur lain yang dinilai bertentangan dengan syariat Islam. “Di Pamekasan ini kan kota yang menerapkan Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam),” kata KH Ali Rahbini menjelaskan.
Ada tiga Ormas Islam yang menandatangani surat penolakan praktik karapan sapi yang disampaikan MUI dan para ulama dari berbagai Ormas Islam yang ada di Pamekasan ini. Yakni Ketua MUI Pamekasan KH Ali Rahbini Abdul latif, Ketua Forum Ormas Islam (Fokus) HK Abd Ghaffar, dan Ketua Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI) Moh Zahid.
Selain ditujukan kepada Bakorwil IV Pamekasan, Madura selaku pelaksana festifal karapan sapi, surat MUI bersama Ormas Islam lainnya ini juga ditembuskan ke Kapolres, Komandan Kodim 0826, Ketua DPRD dan Ketua Pangadilan Negeri Pamekasan. (Syaf/Lontar Madura)
ow gitu tha…wah mantep dunk…
Gubeng 2011 itu nama sapinya ya….wah keren dunk…seharusnya acara piala presiden itu disiarkan live di televisi, masak hanya bola dan musik ja yang live…oleh karena itu “Karapan Sapi Untuk Madura Untuk Indonesia”
Menurut saya itu sebuah budaya dan hiburan,masyarkat akan berusaha bagaimanapun sapinya tidak disakiti itu juga untuk menjaga nilai jual dari sapi tersebut
http://joshap.com/2011/12/31/karapan-sapi-untuk-madura-untuk-indonesia/
ku harap tradisi ini tetap ada namun tanpa ada penyiksaan… biarkan sapi-sapi itu berlari dengan kesenangan hati mereka
http://cyberyaqin.blogspot.com/2011/12/karapan-sapi-itu-apa.html
Awalnya, alat pemukul sapi kerapan bukan dari paku yang digunakan joki selama ini, tapi dari pelepah daun kelapa kering, yang pastinya tidak akan melukai pinggul sapi. baca juga disini