Kesenian Pangkak: Upacara Pemotongan Padi

Ambololo hak-hak, ambololo harra
– akadi omba’ gulina padi
– masa arangga’ terbhi’ padi
– togur reng tani lebur eoladi
– e masa reng tani arangga’ padi
Ambololo hak-hak, ambololo harra
– gumbhira kejung sambi atandhang
– ka’dissa oreng lake’ nabbu gendang
– tal-ontalan palotan sambi atandhang
– tanda nyare judu ate lodang
Ambololo hak-hak, ambololo harra

Terjemahan bebasnya:
Ambololo hak-hak,ambololo harra
– Andai ombak ayunan padi
– Masa panen dekat menanti
– Pondokan petani indah dilihat
– Dimasa petani memotong padi
Ambololo hak-hak, ambololo harra
– Riang lagu sambil menari
– Disana lelaki menabuh gendang
– Saling melempar ketan silih berganti
– Tanda jodoh dicari
Ambololo hak-ha

Dengan riang bersama irama musik mulut itu, mereka  menari-nari. Ada yang menabuh gendang, ada yang saling lempat (kue) ketan siliuh berganti. Setelah pawang pangkak membacakan mantra,  acara selanjutnya diisi dengan tari-tarian yang diiringi berbagai jenis musik pengiring. Adapun tari-tarian yang dibawakan adalah

  1. Tari Ngagga Manok (Tari Halau Burung): Tari ini digelar di pematang sawah dan gerakannya menyerupai menghalau burung agar tidak mendekat kearah padi yang sedang tumbuh.
  2. Tari Ronjhangan (Tari Menumbuk Padi): Tarian yang dilakukan bersamaan dengan saat para wanita menumbuk padi secara bersamaan dan berselingan.

Selain itu untuk memperindah tarian tersebut juga diselingi beberapa musik pengiring yang berupa:

  1. Saronen: Musik tradisi rakyat yaitu Kennong Tello’
  2. Ronjangan: Alat penumbuk padi yang terbuat dari batangan kayu panjang yang diberi lubang sepanjang batang kayu.

(Auli/Lontar Madura)

Baca juga: Pangkak, Perjodohan dan Panen Padi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.