Sri menjelaskan, kakeknya, Kiai Abi Sudjak, merupakan pejuang yang berhasil mengusir penjajah. ”Beliau adalah pimpinan barisan kalangan santri di Sumenep,” katanya.
Kiai Abi Sudjak tercatat sebagai santri Kiai Muhammad Kholil Bangkalan. Dia juga pernah nyantri di Pesantren Loteng Sarsore, Kelurahan Karangduak, Sumenep. Juga nyantri kepada Raden Ario Abdul Ghani Atmowijoyo. Selepas menuntut ilmu, Kiai Abi Sudjak mendirikan pesantren.
Karena lokasi pesantren di atas bukit, selain sebagai tempat menuntut ilmu, pesantren itu juga dimanfaatkan sebagai markas pejuang di Sumenep. ”Perjuangan beliau (Kiai Abi Sudjak, Red) sangat total dan berhasil mengusir penjajah,” tandasnya. (sumber: Jawa Pos Radar Madura)