Adalah Said Abdullah, salah seorang anggota Komisi VIII DPRRI, aktifis politik asal Sumenep itu, dengan mengtasnamakan Said Andullah Institus (SAI) beberapa waktu lalu (27.7.2011) menggagas dan menggelar Seminar yang kemudian disebut-sebut sebagai Pra Kongres Budaya Madura yang digelar tahun 2012.
Ironisnya konon menurut sumber di media, pembicara yang hadir pada saat itu adalah Edi Setiawan, SH (budayawan) dan Wafiqoh Jamilah istri Busyro Karim, Bupati Sumenep, yang tentu sama sekali tidak memiliki setting pemahaman kebudayaan. Yang lebih prihatin lagi peserta yang hadir terdiri dari kalangan pemuda dan pemudi Sumenep, yang nota bene bukan pemikir dan aktifis budaya Madura yang menurut catatan Lontar Madura menyebar keseluruh pelosok Kabupaten Sumenep.
Dalam kondisi seperti ini memang banyak menanyakan dan konfirmasi kepada kami (Lontar Madura), tentang eksistensi Pra Kongres Budaya Madura di Sumenep tersebut.
Bahkan disebut-sebut, pra kongres budaya madura tak lebih daari sekedar peristiwa seremoneal sebagai Kongres Budaya Madura tahun 2007 lalu dengan tanpa melibatkan para pelaku budaya, sehingga moment tersebut bisa jadi untuk membebaskan diri dari kritikan masyarakat yang selama ini peristiwa “kebudayaan Madura” hanya dimonopoli oleh pemerintah setempat, sekedar kepentingan propaganda.