Syaf Anton Wr
Wacana akan digelarnya Kongres Kebudayaan Madura pada bukan Juli 2011 di Pamekasan nanti diharapkan mempunyai nilai tambah terhadap fenomena kebudayaan Madura, setelah sebelumnya di gelar di Kabupaten Sumenep tahun 2007, dengan menghasilkan 39 rekomendasi
Dalam benak masyarakat, khususnya kalangan senimana budayawan Madura, sejauh dampak kongres setelah kongres berarkhir? Pengalaman sebelumnya, banyak kalangan mempertanyakan tujuan kongres yang ternyata tidak lebih dari catatan-catatan masa lalu kebudayaan Madura yang menjadi topik pembicaraan, padahal rekomendasi dari kongres sendiri pada saat itu tidak mampu menciptakan suasana pengembangan sebagaimana diramaikan. Artinya kongres bisa jadi semata-mata sekedar bentuk reune kalangan “sesepuh” Madura (sebut saja begitu) yang telah hijrah keluar Madura, sementara pelaku-pelaku yang justru berperan penting cukup sebagai pendengar saja.
Yang urgen sekarang bagi Madura, bagaimana usaha-usaha merangsang kepedulian semua pihak menyatakan “bersalah” dengan telah menghianati kebudayaan Madura, bukan saja sebagai aset, tapi juga sebagai falsafah pegangan hidup orang Madura. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat perlu diingatkan kembali bahwa kebudayaan (Madura) merupakan manifestasi dari dari gelora kehidupan masyarakat yang cerdas dan dinamis. Budaya lokal, sebagai wilayah yang perlu mendapat perhatian serius perlu direvitalisasi sesuai dengan kebutuhan perkembangan.
Mari Bersama-sama Melestarikan Nilai & Budaya Madura..
Tim NyapsaB.org [Pelestarian Nilai & Budaya Madura]