Struktur sosial yang dibentuk oleh berbagai status individu di dalam hierarki prestise dalam suatu masyarakat, tampaknya sangat kuat pengaruhnya terhadap fenomena budaya Madura sendiri. Karena status individu tidak terlepas dari peran dan fungsinya bagi masyarakat Madura, dan pada gilirannya, keterikatan peran sebagai pola kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, keyakinan, kepercayaan, sikap, perasaan, nilai, tingkah laku yang oleh anggota masyarakat tampaknya telah menjadi ciri dan sifat individu yang menduduki posisi tertentu. Karena status dan peran ternyata saling mempengaruhi.
Maka revitalisasi budaya menjadi lebih penting dalam mengembangkan strategi perkembangan, sehingga nantinya diharapkan penempatan posisi budaya Madura bukan sekedar menjadi wacana dalam perbincangan sesaat, tapi bagaimana menguatkan apresiasi terhadap pemaknaan budaya menjadi roh kesejarahan perkembangan masyarakat.
Inti dari gejala-gejala ini sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat etnik Madura, baik yang bermukim di Pulau Madura, maupun yang bertebaran sekitar pesisir Pulau Jawa. Pemaknaan budaya masih dipahami sepotong-sepotong, sehingga kerap menafikan arti perkembangan. Dalam kondisi semacam ini, perlu dilakukan pemberdayaan agar pesan-pesan yang ingin disampaikan supaya cepat ditangkap, gampang dicerna, penafsiran budaya daerah sangat diperlukan.
Mari Bersama-sama Melestarikan Nilai & Budaya Madura..
Tim NyapsaB.org [Pelestarian Nilai & Budaya Madura]