Pelestarian?
Sebagai kata, atau bahkan bisa disebut sebagai sebuah konsep, “pelestarian” menjadi pernyataan klasik. Namun sebagai sebuah konsekuensi, selanjutnya “mengapa” bisa menuntun menjadi pertanyaan baru: “bagaimana keadaan (budaya) kita sekarang?”. Jadi, letak pentingnya pelestarian budaya antara lain, justru terdapat pada fungsi memulihkan kembali ingatan kolektif, agar dapat mengisi kekosongan yang ditimbulkan oleh lupa. Melalui kegiatan pelestarian ini, yaitu melalui pendaftaran kembali “peritiwa-peristiwa masa lampau” yang dimiliki oleh masyarakat, dapat dibaca kemungkinan-kemungkinan untuk dijadikan acuan dan diharapkan menjadi representasi peristiwa budaya. Pelestarian akan menjadi penting, ketika “sesuatu yang hilang dan terlupakan” sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat selanjutnya.
Pelestarian adalah langkah pertama untuk memulihkan ingatan agar masyarakat sebagai etnik, suku bangsa dan sebagai warga bisa menjadi diri sendiri sekalipun hidup di dalam sebuah dunia yang makin menjadi sebuah “desa kecil”. Tapi justru untuk menghadapi kehidupan di planet yang kian menyusut menjadi “desa kecil” itu, maka perlu disepakati untuk menjadi diri sendiri, agar bisa memberikan sumbangan bagi pembinaan kehidupan dunia manusia yang manusiawi melalui usaha-usaha nyata di kampung halaman sendiri.
Keragaman inilah yang menyebabkan terjadinya dialog budaya serrta sebagai “bekal” dan bekerja bagi budaya dunia. Karena keragaman merupakan sebuah keberuntungan dan keindahan. Dunia yang menyusut menjadi “sebuah desa kecil” ini juga menuntut agar tidak berhenti dan memang tidak bisa berhenti pada usaha-usaha pelestarian semata. Pelestarian hanya sebuah langkah awal untuk memulihkan ingatan dan ayunan langkah pertama guna melahirkan “budaya baru” kekinian yang tanggap zaman. Jika berhenti (dihentikan) hanya pada usaha pelestarian sama halnya dengan memuja masa lalu dan tidak menutup kemungkinan akan ditinggalkan oleh waktu.
Mari Bersama-sama Melestarikan Nilai & Budaya Madura..
Tim NyapsaB.org [Pelestarian Nilai & Budaya Madura]