Le-alle Bengko, Permainan Anak Madura yang Kompetitif

Selain itu melalui permainan ini anak-anak dapat mengem­bangkan fisik, terbina kecekatannya dan ketangkasan; sedangkan dalam pengembangan terbina keberanian dan kecerdasan. Dengan permainan ini dapat dididik anak-anak baik dalam sikap maupun dalam gerak. Di dalam sikap si anak belajar menghormati peratur­an-peraturan yang dibuat dan disetujui sendiri, disiplin, memilih dan menentukan bersama suatu siasat, menjaga keijasama dan kekompakan, kewaspadaan menjaga milik sendiri, serta menangkis kemungkinan-kemungkinan ancaman dari luar. Sedangkan gerakan yang menyatakan adalah kegesitan bergerak, cepat lari, kemung­kinan menghindari tubrukan yang melatih gerak naluriah lebih tajam.

Selaputnya apabila kita lihat dari latar belakang para pemain, bahwa permainan ini tidak boleh dimainkan campuran jenis anak laki-laki dengan anak perempuan, jadi kelompok bermain harus­lah anak-anak sejenis ini, karena dalam permainan ada konsekuen­sinya, apabila kalah maka kelompok yang kalah harus menggen­dong kelompok yang menang. Tidaklah pantas jika anak perem­puan harus menggendong anak laki-laki atau sebaliknya anak laki- laki harus menggendong anak perempuan.

Pada saat ini ^permainan le-alle bengko sudah mulai kurang berkembang bahkan mulai punah. Walau pun masih ada anak-anak yang memainkan permainan le-alle bengko ini. namun dapat di­hitung dengan jari. Seperti juga dengan permainan-permainan tra­disional lainnya,, maka permainan ini makin lama makin terdesak oleh bermacam-macam persoalan atau terdesak oleh kesibukan- kesibukan anak itu sendiri seperti: menyelesaikan tugas-tugas pelajaran sekolah; kegiatan-kegiatan sekolah; membantu orang tua, mencari nafkah; cara, antara lain, menunggu warung atau berkeli­ling beijualan kue-kue. Kesempatan bermain di siang hari makin berkurang, sehingga permainan le-alle bengko ini, seringkali di­mainkan pada malam hari menjelang bulan purnama.

Disayangkan sekali bila permainan ini menjadi punah. Padahal apabila kita lihat permainan le-alle bengko ini sangatlah baik untuk pembinaan anak-anak (proses sosialisasi), karena permainan itu sendiri mempunyai nilai-nilai yang dapat membentuk jiwa dan si­fat anak agar beijiwa sportif, trampil dan sigap. Dengan melalui permainan ini, si anak akan berkembang daya pikirnya dan pula sifat kegotong-royongan yang telah tertanam di desa akan selalu terbawa dalam pembentukan pribadinya.

Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:  Nilai Budaya Dalam Permainan Rakyat Madura- Jawa timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, 1991. hlm. 24-42 dari  http://jawatimuran.wordpress.com/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.