Legenda Kiai Abdurrahman atau Kiai Raba dari Pamekasan

Ki Patih melanjutkan ucapannya, “Keadaan kemarau panjang menjadikan Pangeran Ronggosukowati prihatin. Beliau selalu bermunajad kepada Allah, sehingga pada suatu malam beliau mendapat petunjuk yang mengisyaratkan agar mendatangi Kiai disini dan mohon bantuan supaya Kiai menghentikan tapa demi kemanusiaan.”

Kiai tersebut adalah bernama Kiai Abdurrahman. Ia tertawa kecil setelah mendengar permohonan Pangeran Ronggosukowati itu. Lalu katanya, “Sesungguhnya kemarau panjang ini tidak hanya dialami oleh Pamekasan saja, tetapi juga dialami oleh seluruh wilayah Madura. Oleh karena kemarau panjang ini datangnya dari Allah, maka terimalah dengan sabar dan ambillah hikmahnya.”

Kiai Abdurrahman menambahkan penjelasnnya, “Dengan adanya kemarau panjang ini, kita akan semakin meningkatkan takwa kepada-Nya, yaitu mendekatkan diri kepada Allah setiap saat. Tolong sampaikan pesanku kepada Pangeran Ronggosukowati agar ia mengajak seluruh rakyatnya untuk berdoa bersama. Ajaklah rakyat Pamekasan memohon rahmat dan nikmat-Nya yang berupa hujan serta memohon pula agar segala dosa yang mereka lakukan diampuninya.”

Kiai Abdurrahman bersedia membantu memanjatkan doa kepada-Nya setiap saat. Kiai Abdurrahman berpesan kepada Ki Patih agar mengatakan kepada Pangeran Ronggosukowati bahwa tapa yang dilakukannya selama dua puluh empat kali bulan purnama ini akan ia hentikan. Ki Patih sangat senang mendengar ucapan Kiai Abdurrahman. Ia segera pamit dan mengabarkan kepada Pangeran Ronggosukowati di Keraton Mandiraras, Kadipaten Pamekasan.

Responses (2)

  1. sungguh banyak para kiyai di madura…..

    artikelnya bagus dan bermanfaat bagi saya lebih-lebih untuk orang lain

    ator sakalangkon admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.