Saat ini, rasanya tidak elok apabila memperebutkan siapa yang paling berhak atas kebudayaan Madura, siapapun itu, apapun bajunya, apabila dia menanam, maka dia pantas memetik.
Sejarah akan melukiskan namanya dengan tinta emas, pada guratan kanvas hati Rakyat Madura, yang pada saatnya akan menjadi prasasti yang bernama Cinta.
Tulisan ini tidak dalam rangka membela siapapun, tetapi hanya memberikan sudut pandang yang berbeda, agar kita sebagai masyarakat Madura, bersama-sama berupaya melestarikan budaya kita.
Marilah kita tanggalkan baju-baju kelompok serta golongan dan meluruskan niat hanya ada satu kepentingan, yaitu kepentingan Madura. (*)
sumber: Media Madura