Pengertian bebas bait 1 dan 2
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
(sebagai pembatas sampiran dan isi, juga sebagai pembuka)
berteriak kuat-kuat
mencari biar tak penat
kalau tak mampu jangan dipaksakan mengadakan perhelatan
agar tak susah di hari kemudian
ke gunung mengambil tawon (lebah)
botol pecah adanya
pikiran bingung tak karuan
bagiku apakah obatnya
Makna yang Terkandung
Bait-bait yang disampaikan dalam nyanyian Lir sa’alir lirsaalir alirkung sangatlah sederhana, namun dari kesederhanaan tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang sangat tinggi, khususnya syair ini memberikan nasehat kepada seseorang tanpa melukai perasaan yang dinasehati.
Syair ini mengingatkan kepada semua orang agar berbuat sesuai dengan kemampuan, ini berkaitan dengan interaksi sosial di masyarakat. Biasanya individu-individu dalam masyarakat ingin lebih dibandingkan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial interaksi instens senantiasa dilakukan, baik dalam bentuk organisasi, perkumpulan, maupun pengajian. Syair ini memberi wejangan kepada siapapun untuk tidak memaksakan diri meniru cara orang lain yang lebih mempunyai peluang di bidang finansial atau materi. Terutama ketika sedang mempunyai hajatan atau perhelatan, sebagaimana yang termaktub dalam kalimat, “Reng ta’ kowat ja’ akarja, ma’ ta’ sossa budhi are”. (kalau tak mampu jangan dipaksakan mengadakan perhelatan / agar tak susah di hari kemudian).