Madura dalam Gelombang Reformasi

Kehormatan

Orang dan masyarakat Madura sangat mengutamakan penghormatan dan penghargaan, apalagi kepada yang lebih tua atau yang mempunyai kedudukan sosial yang lebih tinggi, sehingga menjadikan nilai-nilai kesopanan menjadi sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat.

Orang dan masyarakat Madura tidak mau diremehkan, namun demikian penonjolan diri juga tidak dihargai. Sifat yang demikian termasnifestasikan dalam ungkapan madu ben dara (madu dan darah), yang berarti bila orang Madura diperlakukan secara baik, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan penghormatan, maka balasannya adalah kebaikan pula. Sebaliknya, bila ia diperlakukan secara sewenang-wenang dan tidak adil, maka balasannya jauh lebih berat bahkan dapat menimbulkan pertumpahan darah.

Hubungan sosial masyarakat Madura selalu saling menghormati dan menghargai sebagai sesama manusia dan menjaga untuk tidak saling menyakiti. Hal ini sangat nampak dari ajaran ja’ nobi’ oreng mon aba’na e tobi’ sake’ (janganlah menyakiti orang lain, kalau diri-sendiri merasa sakit jika disakiti orang).

Harga diri atau martabat adalah nilai yang sangat mendasar dalam masyarakat Madura. Harga diri harus selalu dipertahankan agar tidak diremehkan orang lain.

Dasar utama dari harga diri adalah rasa malu (rasa malo atau todus). Orang Madura selalu menekankan bahwa tambana todus mate’ (obatnya malu adalah mati). lebih bagus apote tolang etembang apote mata (lebih baik mati daripada malu tidak dapat mempertahankan harga diri). Nilai-nilai harga diri bagi masyarakat Madura selain berkaitan dengan ego, wanita dan agama juga berkait erat dengan masalah tanah dan air.

Tanah dan air selalu dipertahankan dengan cara kesopanan dan penghormatan. Pengambilalihan tanah yang tidak didasarkan pada tatakrama dan penghormatan menjadi persoalan “penggerowokan” terhadap martabat dan harga diri. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan sumber utama kehidupan, terdapat ikatan emosional, religi dan kosmologis dengan pemiliknya.

Responses (3)

  1. saya sangat setuju dengan artikel di atas. ketika dikaitkan dengan realitas kehidupan nyata

  2. apa yang telah di katakan di atas itu sudah agak sedikit benar. meihat realita yang sedang terjadi saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.