Sebuah Tinjauan Perilaku Ekonomi
oleh Drs.Ec. H. Eddy Juwono Slamet, M.A.
Periode Pra Kolonial
Sejak Belanda mengambil alih kekuasaan dari tangan Mataram, kemudian Belanda menyerahkan pemerintahan sendiri kepada raja-raja di Madura. Kekuasaan ini terdiri dari pajak, hubungan-hubungan diplomatik, penggunaan dan pembagian alat-alat kekerasan, pemerintahan dan pengadilan. Melalui raja-raja, Belanda memungut pajak dari rakyat, semula pajak yang dibayarkan berupa barang-barang. Raja tidak hanya memungut pajak dari penduduk sebesar upeti yang harus dibayarkan pada pemerintah Belanda akan tetapi juga memungut pajak lainya yang hasilnya digunakan untuk keluarga raja sendiri, kerabat, para pamong dan pengabdi.
Periode ini berjalan kurang lebih selama 1 1/2 abad, dan mempunyai dampak terhadap keadaan Madura. Karena kebijakan Belanda yang tidak lansung menangani Madura tentu saja mempunyai pengaruh terhadap perkembangan, Madura menjadi tidak berkembang atau ketinggalan dibandingkan dengan daerah lainnya. Jawa dalam periode yang sudah lama berhubungan dengan kerajaan lain di Mancanegara. Kepada raja, orang Madura harus membayar upeti, sebagian dari hasil sawahnya dan juga masih harus bekerja pada proyek pemerintah Belanda.
Pada abad 18 dan 19 mata pencaharian orang Madura adalah pertanian subsisten. Bukan hanya tanah yang bisa diairi akan tetapi mereka juga menanam di tegalan dan juga di pekarangan. Penduduk memproduksi untuk keperluan mereka sendiri, Selain petani di sepanjang pantai utara, banyak orang menangkap ikan.