Ada pun orang benci adalah orang yang pernah menjadi korban kejahatan dari salah satu oknum anggota suku tertentu yang akhirnya menjeneralisir semua suku tersebut berkelakuan dan bersifat sama dengan si oknum. Contoh, jika seseorang pernah ditipu seseorang bersuku A, maka otomatis semua suku A adalah penipu. Sebenarnya si benci tahu bahwa logika yang ia pakai adalah salah, namun karena kebencian telah merasuki hati, si benci tetap saja akan melakukan generalisasi sebagai ‘hasil dari pengalaman’ yang pernah ia lalui.
Stigma negatif terhadap suku tertentu akhirnya menyebabkan kedzaliman tanpa batas. Jika ada orang yang ditolak calon mertua karena ia tidak kaya, tidak mapan, tidak ganteng, tidak dari keturunan orang baik, itu sudah biasa dan lumrah. Namun jika ada seseorang ditolak calon mertua karena dia berasal dari suku A, maka itu merupakan sebuah kejahatan paling biadab yang pernah ada di muka bumi ini.
Menjadi bagian dari suku tertentu merupakan kehendak Allah. Maka, jika ada seseorang yang mempersoalkan orang lain karena sukunya, sama saja ia menentang kemauan Allah, kenapa orang ini dilahirkan di suku A ? Padahal Allah tidak pernah ditanya kenapa karena kitalah yang akan ditanya kenapa. Maka sangat tidak layak bagi orang berakal jika ia memandang seseorang dari sukunya, bukan dari agamanya.
(singgasanamalam.blogspot.com)