Susunan Ruang Pada Tanean Lanjang

Dalam primordial masyarakat ladang makna utara-selatan adalah perempuan dan laki laki. Artinya utara adalah tempat perempuan yang bermakna surgawi atau rohani, dunia atas yaitu yang abadi, gelap, terbatasi, tertutup, basah. Selatan bermakna duniawi, dunia bawah yang sekarang terang, terbuka, kering dan bebas. Namun demikian pada susunan tenean lanjang, tampak ada penyimpangan karena susunan rumah yang saling berhadap-hadapan. Perubahan ini terjadi karena pertimbangan pemakaian lahan yang tidak boleh mengurangi lahan garapan, atau sedikit mungkin dalam menggunakan lahan untuk tempat tinggal. Falsafah ini berakibat juga pada permukiman yang sangat efektif dalam pembagian ruangnya.

Apakah hal ini terjadi akibat dari pengaruh perkembangan Islam selanjutnya? Belum ada penelitian yang mengungkap masalah ini. Dalam falsafah masyarakatnya, susunan yang demikian adalah karena faktor pengawasan laki laki terhadap keluarganya. Susunan seperti ini memungkinkan laki laki untuk dengan mudah mengawasi dari langgar segala aktivitas yang terjadi di tanean tersebut (mengawasi hasil pertanian, ternak dan keluarganya).

Denah ruang di bawah memperlihatkan pembedaan berdasar konsep dualisme, ruang laki laki adalah kebalikan dari ruang perempuan, laki laki yang serba terbuka, terang dan bebas. Penghargaan terhadap perempuan yang ditempatkan pada posisi yang khusus, gelap dan tertutup adalah ungkapan bahwa ruang perempuan adalah suatu tempat yang sangat penting. Asal usul kehidupan untuk kelangsungan hidup keluarga adalah berasal dari rahim ibu yang gelap dan tertutup. Demikian pula kebiasaan untuk membuatkan rumah untuk perempuan yang sudah menikah bukanlah karena alasan terhadap kesejahteraan belaka. Tetapi dapat dianalisis sebagai ungkapan nilai primordial masyarakatnya, dan hal ini memberikan gambaran tentang pola matrilineal yang terlihat dengan jelas.

Tanean Lanjang 007 Pernyataan tersebut di atas sangat jelas dari pemahaman konsep mandala dimana paduan barat-timur bermakna kematian (barat) dan kelahiran (timur). Jadi, inilah alasan mengapa susunan rumah di Madura selalu berurutan dari yang tua (di sebelah barat) dan yang paling muda (di paling timur). Terlihat dengan jelas bahwa sumber kehidupan atau kelahiran adalah berasal dari timur, yaitu tempatnya manusia muda. Sementara ke barat mengarah kepada bagian yang menuju kematian yaitu yang semakin tua. Konsep ini sangat jelas ditekankan kepada pola yang ada sampai dengan saat ini (Jakub, 2002).

Dari susunan ruangnya dapat dibaca bahwa perempuan adalah dalam, yang berkuasa didalam keluarga, sementara rumah sebagai perempuan sangat terlihat dari sifatnya yang tertutup dan gelap. Sementara laki laki melengkapi peran di luar rumah, bebas, tidak terbatas.

Tulisan bersambung:

1. Makna Ruang pada Tanean Lanjang di Madura
2. Ruang Rumah Pada Tanean Lanjang
3. Makna Ruang Pada Tanean Lanjang
4. Kedudukan Perempuan pada Masyarakat Madura

uslit.petra.ac.id/journals/interior/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.