Untuk memahami puisi ini, cobalah renungkan! Karena pemahaman terhadap suatu karya sastra memang sangat subjektif, sehingga dapat memiliki interpretasi berbeda, bahkan terkadang menimbulkan pertentangan ideologis, psikis dan paradigma berfikir tentang suatu karya dan maknanya.
Bagian akhir, kedua objek afirmasi (keris dan celurit) ini hanya bagian kecil dari keberagaman budaya di Madura. Masih banyak kebudayaan yang perlu dikuak secara substansial dan esensial demi menegaskan eksistensinya di tengah masyarakat melalui metode afirmasi yang sederhana ini, khususnya pada aspek nilai etika dan estetika kebudayaan Madura. Sehingga, jika semua kebudayaan dapat diafiramsi secara masif, impian menyelamatkan kebudayaan Madura dari gempuran globalisasi akan menjadi kenyataan.
Tulisan bersambung: