Oleh. Mohammad Takdir Ilahi
Karakter orang Madura yang selama ini dikenal keras, sudah seharusnya dihilangkan dari permukaan. Karena bagaimanapun karakter tersebut, mengacu pada tindakan anarkisme dan intimidasi kepada orang lain. Terjadinya anarkisme dan intimidasi itu, tidak lepas dari karakter mereka yang keras, tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.
Asumsi ini, pada dasarnya merupakan langkah primordial dalam memahami karakter orang Madura yang ber-image negatif bagi kalangan orang di luar Madura. Pandangan negatif seperti ini, semestinya perlu diinternalisasi dan dikontemplasikan secara mendalam oleh kalangan yang berkompeten terhadap masa depan Madura, agar pada perkembangan selanjutnya tidak terkesan sebagai daerah yang mempunyai karakter keras.
Upaya ini, sebenarnya tidak mudah untuk direalisasikan. Hal ini, membutuhkan tahapan demi tahapan dalam mengaplikasikan nilai-nilai kehidupan yang positif bagi orang Madura sendiri. Untuk menghilangkan asumsi negatif tersebut, diperlukan pendidikan sedini mungkin bagi generasi muda Madura, bahwa orang Madura yang oleh banyak kalangan dikenal keras tidak seperti apa yang dituduhkan mereka. Orang Madura secara faktual memiliki keperibadian baik, sopan santun, ramah, mandiri, dan memiliki kekuatan moral yang sangat kuat dibandingkan dengan daerah lain.
Kenyataan ini, perlu dan sangat penting untuk dikedepankan, sebagai pijakan fundamental untuk mengembalikan citra positif orang Madura. Sebab karakter yang keras, pada gilirannya akan memberikan kesan negatif terhadap orang-orang di luar Madura. Karena itu, pemahaman akan karakter orang Madura menjadi sebuah kenisayaan yang perlu diaktualisasikan.