Penyebab Tindakan Kekerasan
Kalau ditelusuri secara praktis, berdasarkan hasil penelitian penulis selama berada di pulau Madura, maka dapat disimpulkan beberapa penyebab terjadinya kekerasan yang melibatkan orang Madura sendiri. Pertama, rasa kecemburuan sosial yang terlalu berlebihan. Di kalangan masyarakat bawah, kecemburuan sosial memang menjadi salah satu pemicu terjadinya tindakan kekerasan yang melibatkan banyak kalangan.
Kecemburuan yang terjadi di masyarakat bawah, pada dasarnya lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga menjadi bahan perbincangan yang kerap kali menimbulkan perselisihan dan percekcokan. Di lingkungan keluarga, kita akan dihadapkan pada satu kehidupan yang serba dilematis. Hal ini memang sering muncul dipermukaan, terutama permasalahan perselingkuhan, perebutan harta warisan, pertengkaran antar saudara, pembunuhan antar keluarga sampai pada persoalan kecil sekalipun. Permasalahan kecemburuan sosial tersebut, pada akhirnya akan berimplikasi negatif terhadap masa depan generasi Madura sendiri.
Kedua, rasa dendam antara kedua belah pihak yang sedang berkecamuk. Rasa dendam yang berkecamuk ini, dapat berakibat fatal terhadap terjadinya pembunuhan massal yang memang sering terjadi di Madura.
Ketiga, rendahnya tingkat pendidikan orang Madura. Mayoritas tingkat pendidikan orang Madura sangat rendah dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini, dibuktikan dengan banyak anak muda Madura yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua mereka lebih suka anaknya bekerja untuk mencari uang dari pada menyekolahkan anak mereka ke lembaga-lembaga pendidikan. Kecendrungan orang tua tersebut, lebih banyak dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi yang pas-pasan, perpecahan keluarga, rendahnya pendidikan orang tua dan faktor-faktor lain yang menyebabkan anak mereka tidak melanjutkan pendidikannya. Rendahnya tingkat pendidikan orang Madura tersebut, pada gilirannya dapat berpengaruh pada mental dan masa depan mereka di masa mendatang.