Ketiga, meningkatkan peran pendidikan secara penuh. Sampai saat ini, tingkat kemajuan pendidikan orang Madura belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Problem ini, lebih banyak diimplikasikan oleh kurangnya kesadaran masyarakat bahwa peran dan posisi pendidikan dalam kehidupan begitu sangat dibutuhkan. Tingkat kemajuan pendidikan pada gilirannya akan menjadi modal mendasar dalam membangun peradaban bangsa ke arah kemajuan yang lebih menjanjikan.
Keempat, meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai moral dalam kehidupan. Tak dapat dipungkiri, bahwa moral dalam sendi-sendi kehidupan menempati posisi yang sangat vital dan strategis. Karena dari sekian banyaknya persoalan kehidupan tidak lepas dari peran moral di dalamnya. Kita tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi dalam hidup ini kalau kemudian moral dikesampingkan dan diabaikan oleh orang. Tentu saja malapetaka akan menimpa kehidupan manusia secara keseluruhan. Karena itu, moral menjadi sebuah tonggah kemajuan bangsa dan kebaikan bagi masyarakatnya. Jika moral tidak menjadi landasan dalam kehidupan, maka kita akan menunggu kehancuran kehidupan ini.
Strategi ini, sebenarnya merupakan hipotesis awal dalam memberikan masukan dan tawaran solutif terhadap persoalan yang terjadi. Setidaknya dengan upaya-upaya tersebut, dapat menimalisir tindakan kekerasan yang melibatkan orang Madura.
Kembalinya citra positif orang Madura, pada akhirnya akan memberikan secercah harapan bagi perkembangan Madura di masa depan. Sehingga dambaan untuk membawa Madura ke arah kemajuan dapat menjadi kenyataan. Begitu juga potensi yang ada di Madura, yang perlu dikembangkan lebih lanjut, agar peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas benar-benar mampu memberikan nilai-nilai positif bagi orang-orang Madura sendiri. Wallahu a’lam bishawab!
Mohammad Takdir Ilahi, Esais dan Staf Peneliti The Mukti Ali Institute Yogyakarta.