Membangun Kekuatan Sastra (Wan) Madura

Membangun Kekuatan Sastra

Sebagaimana yang dimaksud dalam judul makalah ini, tidak hanya menyangkat karya sastra, juga akhirnya akan berhubungan langsung dengan para sastrawannya. Demikian pula, sebagaimana suku atau etnik bangsa lainnya, Madura juga memiliki kekuatan besar dalam percaturan sastra di Indonesia, yakni sastra daerah Madura, namun perkembangannya banyak mengalami tantangan dan hambatan, alasan klasik yang secara umum terjadi dihampir semua wilayah perkembangan sastra etnik daerah, akhirnya sastra etnik Madura menjadi lumpuh. Meski jumlah penutur bahasa Madura secara kultural jauh lebih luas dari penduduk pulau Madura sendiri, namun perkembangan sastra Madura tidak lagi mampu mengikuti arus perkembangan jaman. Inipun merupakan satu bagian dari fenomena kesasteraan di Madura.

Membangun kekuatan bidang sastra, tidak sekedar seberapa indah menyusun kata-kata dalam karya sastra. Persoalan-persoalan di luar sastra justru lebih dominan dan mampu membangun kekuatan lebih besar lagi. Beberapa gagasan yang barangkali lebih mencair bila disadari, bahwa semua persoalan yang menjadi hambatan dalam menguatkan posisi sastra dan sastrawan Madura, dapat diraih melalui:

1.    Pembinaan dan Pengembangan Sastra(wan)

Pembinaan sastra berbeda dari pengembangan sastra. Perbedaan itu terletak pada sasaran dan tujuannya. Yang menjadi sasaran pembinaan ialah manusianya; pengarang/sastrawan, guru, siswa atau masyarakat secara umum yang berperan sebagai kelompok pembaca yang mengapresiasi karya sastra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada dua kelompok yang menjadi sasaran pembinaan, yaitu kelompok yang menghasilkan karya sastra dan kelompok yang menikmati karya sastra. Adapun pengembangannya adalah (karya) sastra itu sendiri.

Berdasarkan sasaran tersebut, pembinaan sastra bertujuan agar pada satu pihak kelompok penghasil sastra atau kelompok sastrawan memiliki “kegairahan” dalam melaksanakan profesinya dan pada pihak lain kelompok pembaca/penikmat sastra memiliki apresiasi yang makin lama makin meningkat terhadap karya sastra. Pengembangan sastra bertujuan agar keberadaan sastra sebagai salah satu unsur utama kebudayaan nasional tetap mantap dan mutunya makin meningkat sehingga kelompok pembaca tetap dapat merasakan sebagai salah satu jenis kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun  kecenderungan yang mungkin terjadi bahwa dinamika perkembangan kehidupan dapat mengakibatkan kelompok pembaca akan berpaling dan mungkin akan  menjauhi sastra. Tingkat perkembangan ini seringkali lebih “dahsyat” daripada tingkat pertumbuhan dan perkembangan sastra sendiri.

Response (1)

  1. Dekade terakhir ini kekuatan sastra di Madura memang mengalami menurunan drastis, saya kira perlu digalakkan kembali, karena sastra banyak mengajarkan kebaikan dan kejujuran. Selamat Bung Anton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.