Mengembangkan Ingatan Kelestarian Sastra Madura

Ada. beberapa sebab yang menghambat perjalanan kehidupan sastra Madura, antara lain :

      1. Penggunaan bahasa Madura kurang instens dalam bahasa tutur di masyarakat;
      2. Kurang adanya guru berkelayakan dalam bidang studi bahasa daerah, baik tingkat dasar maupun menengah pertama;
      3. Media dan penerbitan buku berbahasa Madura nyaris tidak ada.
      4. Kurang maraknya ivent sastra Madura baik dalam bentuk sayembara/lomba, pertemuan, seminar dan sejenisnya sehingga sastra Madura benar-benar tertinggal
      5. Dari beberapa sebab lain yang mendukung lemahnya minat masyarakat terhadap sastra Madura.

Alternatif kemungkinan yang dapat ditawarkan menuju perkembangan sastra Madura ke depan, barangkali:

      1. Keseriusan pemerintah dalam hal ini melalui instansi terkait segera mengambil alternatif jalan keluar membudayakan bahasa dan sastra Madura bekerjasama dengan pihak saatrawan/organisasi seni/LSM
      2. Meningkatkan guru bidang studi bahasa daerah untuk seluruh tingkatan untuk menghindari pencampur adukan masing-masing guru da1am seluruh bidang studi.
      3. Membuka lebar-lebar media massa (cetak maupun elektronik) dalam lembaran budaya/sastra Madura.
      4. Membuka jurusan bahasa dan sastra Madura di lembaga perguruan tinggi yang mencetak kader guru atau pendidikan lainnya yang memadai.
      5. Penggalakan belum lomba/sayembara menulis bahasa/sastra Madura, pertemuan-pertemuan sastra dan bentuk kegiatan lainnya yang memungkinkan digemarinya karya sastra Madura.
      6. 6.    Penerbitan-penerbitan buku-buku sastra Madura.

Akhirul Kata

Dalam pemikiran modern orang boleh berpendapat bahwa sastra tidak harus menjadi cermin masyarakat, namun sebenarnya sastra Madura merupakan cermin dari masyarakatnya. Maka tidaklah berlebihan bila dalam makalah ini tak lebih dari sekedar menyumbangkan sedikit harapan khu susnya bagi masyarakat Madura serta siapapun yang peduli terhadap nilai-nilai karya sastra Madura.

Kepustakaan

      • Dewi, Satya, Trisna Kemala; 1994 : Sastra Lisan : Puing-puingnya Masih Tersisa : Buletin, DKS, Nomor : 2-3/Pebruari – Maret 1994.
      • Hariyadi, M.; dkk, 1981, Sastra Madura Modern – Cerkam dan Puisi, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Jakarta.
      • Hutomo, Sadi, Suripan, Drs., 1981, Sastra Madura Modern, majalah Sronen (no. 7 tahun 1981)
      • Tayib. Moh.; Basa Sastra Madura SPG Pamekasan
      • Imran, Zawawi, D.; Sastra Madura yang Hilang Belum berganti,
      • Wardisastra, 1914; babad Songenep
      • Bangsatarona, R.H. ; Caretana rama
      • Tim Nabara, majalah Konkonon No. 2/90; 25/922; 28/92.

Sumenep, 13 Desember 2008

Disampaikan pada Kongres I Bahasa Madura, tanggal 15 – 19 Desember 2008, di Pamekasan
 
 
 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.