Bila tak kenal, maka tak sayang, itulah ungkapan yang patut disampaikan pada Muhamad Irsyad. Nama ini memang agak baru diblantika musik tanah air, namun siapa sangka figur yang satu ini adalah seorang pencipta lagu yang cukup handal, khususnya bagi penikmat irama lagu daerah Madura.
Muhammad Irsyad, lahir pada tahun 1934, disebuah kampung kecil, Lebak, Pangeranan , Bangkalan Madura, Jawa Timur. Memang dikalangan masyarakat Bangkalan, ia dikenal sebagai guru Bahasa Inggris, namun sebenarnya dibalik profesinya sebagai guru, ia juga dikenal sebagai seniman musik, dan melahirkan sejumlah cipta lagunya beberapa genre.
Seorang Pak Irsyad, demikian akrab dipanggil, pada tahun 1957 menikahi seorang gadis Maisura, dan kemudian dikaruniai sembilan orang putra dan putri, yaitu Indrayati, Iwan Triyuwono, Harlina Pujiati, Widya Susanti, Yasna Murtiwalita, Adrian Pawitra, Yusran Abadi, Candra Aditya, dan Intan Pratiwi.
Sebagai kreator, Irsyad mempunyai multi talenta cukup komplit. Selain sebagai guru dan seniman, ia juga mampu dan ahli dalam sistem pemeliharan dan penyimpanan peluru kendali di Arsenal Batuporon Kamal – Bangkalan. Ilmu yang diperolehnya selama belajar di Kota Beograd – Yugoslavia pada tahun 1965-1966.
Siapa sangka dalam ilmu kebahasaan, ia menguasai 6 bahasa asing , yaitu Bahasa Arab, Inggris, Yugoslavia, Germany, Perancis, Belanda, juga sebagai penulis naskah cerita, esseis seni dan budaya Madura, kerap juga menjadi sutradara pertunjukan.
Koreksi : yang benar Muhammad Irsyad, bukan Muhammad Ersyad…
Oh iya, makasih koreksinya. Saya termasuk orang yang bangga terhadap Bapak Irsyad. Kita berharap lahir kreator dari Bangkalan seperti beliau