Produktifitas melahirkan karya ciptaannya sekitar 190-an, yang cukup populer bagi penikmat lagu-lagu Madura, seperti : Pangèsto, Bâ’-ambâ’ân, Ti’-tuti’, Sataon Apèsa dan Tapangghi Polè. Tentu selain karya cipta, prestasinya dalam dunia kesenian, pernah memenangkan lomba cipta Lagu Mars Ganefo (Jawa Timur), Juara III (Juara I dan II tidak ada), sayembara penulisan naskah musik diatonis – 1978/1979 (Direktorat Pembinaan Kesenian Dep. P&K Jakarta), dengan judul lagu “Tanah Pujaan”.
Juga sebagai pemenang I dan III lomba cipta lagu Pop daerah Jawa Timur, (RRI – TVRI Propinsi Jawa Timur, Judul lagu : Bâ’-ambâ’ân – dan Ḍung-enḍung Ana’(1989), Juara lomba Cipta Lagu Anak-anak Tingkat Nasional, (1987/1988), berjudul “Bersih Lingkungan” yang kemudian dinyanyikan Iin Parlina Bimbo.
Karya lagu yang lain diciptakan seperti lagu hiburan dalam acara pameran lagu-lagu di RRI Studio Surabaya, (1960), lagu Mars Siswa Bidan Bangkalan, lagu Mars SKP Bangkalan, lagu-lagu berbahasa Yugoslavia, diantaranya adalah “Nije poslednja noć” (Bukan Malam Terakhir), lagu-lagu berbahasa Inggris, pop dan keroncong, pop Madura dan tradisi Madura, lagu rakyat Madura, juga Mars Aisiyah (Nasional), syair ditulis M. Diponegoro (1978), Mars dan Hymne Universitas Bangkalan Madura (1987), serta berbagai kreatif lainnya.
Muhammad Irsyad wafat tahun 1994, lantarana penyakit serangan jantung dan dimakamkan di Mlajah – Bangkalan.
Selamat tinggal Bapak Irsyad, semoga jasamu menjadi amal dan sebagai tauladan bagi generasi Madura. (sumber & foto: maduracorner)
Koreksi : yang benar Muhammad Irsyad, bukan Muhammad Ersyad…
Oh iya, makasih koreksinya. Saya termasuk orang yang bangga terhadap Bapak Irsyad. Kita berharap lahir kreator dari Bangkalan seperti beliau