Sistem Teknologi dan Mata Pencaharian Suku Madura
Secara histori, Madura selama berabad-abad berada di bawah pengaruh kekuasaankerajaan Hindu seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Lalu sempat dibawah kepemimpinan kerajaan Islam Demak akan tetapi setelah itu Madura berada di bawah Kekuasaan kolonial Belanda selama kurun waktu yang tidak pendek sampai akhirnya Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.Nah, sejak masa itulah tiada perkembangan berarti dalam segi sistem teknologi dan mata pencaharian namun bila berbicara masalah Sistem teknologi suku Madura yang jelas tidak bisa lepas dari yang namanya cangkul, clurit, jala dan sapi sebab mereka telah Masyhur melakukan tradisi mata pencaharian turun temurun dari nenek moyangnya, yaitu bertani, berkebun, nelayan, penambak ikan walaupun toh banyak juga yang menjadi budak ringgit maupun riyal
Strata Sosial Suku Madura
Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah seperti suku bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu seperti suku Minang atau menurut keduanya seperti suku Jawa, namun Adapula yang menentukan berdasarkan percampuran ras seperti sebutan orang Peranakan untuk campuran bangsa Melayu dengan Tionghoa,orang Indo sebutan campuran bule dengan bangsa Melayu dan bahkan pengelompokan etnis juga ditentukan menurut agama misalnya sebutan Melayu diIndonesia maupun Malaysia untuk orang bumiputera yang muslim, orang Serani bagi yang beragama Nasrani, suku Muslim di Bosnia, orang Moro atau Bangsamoro di Filipina Selatan, dan sebagainya begitu pula pembagian etnis di Pulau Madura.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yangkeras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin dan rajinbekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikitpenghasilannya Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuatbahkan Prof. Dr. Deliar Noer menyebutkan: Madura adalah benteng Islam di Indonesia sebab kekentalan agamis masyarakat dan akar faham yang sangat kuat sekalipun kadangmelakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan Larung Sesaji) Jadi tidak perlu heran Jika Aceh dikenal sebagai serambi Mekkah, maka Madura adalahserambi Madinah-nya. Tak banyak daerah yang mendapat kehormatan dilekati labelistimewa ini. Dari kedua atribut tersebut dengan mudah terlihat posisi dan kultur yang khas, yakni kelekatannya dengan tradisi keislaman, bahkan menurut Rasul Junaidy suku madura memiliki tiga nilai yang sangat menjadi acuan berpikir dan bertindak, ketiga nilai tersebut di tuangkan kedalam unsur – unsur prilaku kehidupan sehari – hari yaitu: