Kesenian dan Keagamaan Suku Madura
Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional yang amat banyak, beragam dan amat bernilai. Dalam menghadapi dunia global yang membawa pengaruh materalisme dan pragmatisme, kehadiran kesenian tradisional dalam hidup bermasyarakat di Madura sangat diperlukan, agar kita tidak terjebak pada moralitas asing yang bertentangan dengan moralitas local. Berikut contoh keseniannya :
Tembang Macapat
Tembang macapat adalah tembang yang dipakai sebagai media untuk memuji Allah sebelum dilaksanakan shalat wajib, tembang tersebut penuh sentuhan lembut danmembawa kesahduan jiwa. Selain berisi puji-pujian tembang tersebut juga berisi ajaran,anjuran serta ajakan untuk mencintai ilmu pengetahuan, ajaran untuk bersama-sama membenahi kerusakan moral dan budi pekerti, mencari hakekat kebenaran serta membentuk manusia berkepribadian dan berbu daya. Melalui tembang ini setiap manusia diketuk hatinya untuk lebih memahami dan mendalami makna hidup. Syair tembangmacapat merupakan manivestasi hubungan manusia dengan alam, serta ketergantungan manusia kepada Sang Penguasa Alam Semesta.
Saronen
Sarone adalah musik sangat serbaguna yang mampu menghadirkan nuansa sesuai dengan kepentingannya. Walaupun musik saronen adalah perpaduan dari beberapa alatmusik, namun yang paling dominan adalah liuk-liukan alat tiup berupa kerucut sebaga ialat musik utama, alat musik tersebut bernama saronen yang bersal dari desa Sendang Kecamatan Pragaan Sumenep dengan akar kata senninan (hari senin) sebab kebanyakan dilantunkan pada hari senin.
Duplang
Tari duplang merupakan tari yang spesifik, unik dan langka. Keunikan dari tarian ini disebabkan karena tarian ini merupa kan sebuah penggambaran kehidupan seorang wanita desa. Wanita yang bekerja keras sebagai petani yang selama ini terlupakan.Dijalin dan dirangkai dalam gerakan-gerakan yang sangat indah, lemah-lembut, dan lemah gemulai.