Nilai dan Tatakrama Orang Madura

Kerapan Sapi

sebuah perlombaan dengan menggunakan sapi sebagai media, akan tetapi sekarang jarang dilakukan karena dianggap menyakiti hewan yang juga mahluk hidup Masalah agama di Pulau Garam Madura tidak perlu di ragukan lagi kentalnya bahkan akhir – akhir ini beberapa kabupaten sedang merintis daerah berbasis syari`atislam seperti di Bangkalan dengan prakarsa R.KH. Fuad Amin Imran akan di terapkan system Tarbiyatul islam kaaffah dengan dimulai dengan pembelajaran syari`at islam sejak usia dini melalui pendidikan pada seluruh siswa sekolah dasar dan Pamekasan dengan istilah Gerbang Salam melalui rumusan trend seragam sekolah yang menutupi aurat. Pembicaraan tentang agama bagi masyarakat Madura adalah identik dengan Islam. Islam adalah sangat meresap dan mewarnai pola kehidupan masyarakat.

Betapa pentingnya nilai-nilai agama terungkap dari ajaran abantal syahadat, asapo’ angin,apajung Allah. Artinya , masyarakat Madura sangat religius. Masyarakat Madura tergolong pemeluk Islam yang taat. Demikian lekatnya Islam pada masyarakat Madura,sehingga akan terdengar aneh apabila ada orang Madura yang tidak beragaman Islam.Akan tetapi ada juga masyarakat Madura yang memeluk agama lain namun bukan faktor bawaan dari lahir melainkan faktor perkawinan silang ataupun transmigrasi penduduk .

Untuk mengilustrasikan Suku Madura sebenarnya kita hanya butuh mengkaji satu bait syair yang dilonratkan oleh Syekh Abdul Madjid Al – Manduri yang berbunyi :

وما شيء اذا زدناه ينقص وان ينقص باذن لله زاد

Dengan makna sastra tinggi ; Sebab bagaimanapun Madura memiliki nilai hitam dan putih dengan katagori Analisa perkembangan penduduk yang banyak namun hidup diluar daerahnya atau melalui katagori strata sosialnya baik namun kasar atau pula dengan katagori seni baik namun bertentangan dengan naluri mahluk hidup seperti kerapan sapi

 Daftar Pustaka

Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk
et al.(penyunting), Across Madura Strait: the dynamics of an insular society , (Leiden:KITLV Press, 1995) 1-6, via Wikipedia date 04-06-2009
Saifurrachman, Surat Kepada Anjing Hitam Biografi dan Karomah Syaikhona Khalil Bangkalan’ , Jakarta Pustaka Ciganjur, 1999
Rasul Junaidi, Madura Dalam Gelombang Reformasi, (Radar Madura) terbit selasa 5 Oktober 1999
Lukman, Kesenian ; Kajian Terhadap Kebudayaan Madura Sebagai Bentuk Usaha Pelestarian Budaya Lokal . Artikel pada dinas INFOKOM online.
Wawancara dengan H. Abd. Adzim (Tokoh Masyarakat Asli Madura) tanggal 05 – 06 – 2009 dengan ringkasan pemahaman buku Babat Jawa.
Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk
et al.(penyunting), Across Madura Strait: the dynamics of an insular society, (Leiden:KITLV Press, 1995) 1-6, via Wikipedia date 04-06-2009
Saifurrachman, Surat Kepada Anjing Hitam Biografi dan Karomah Syaikhona Khalil Bangkalan’ , (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999) Hal. 2
Rasul Junaidi, Madura Dalam Gelombang Reformasi, (Radar Madura) terbit selasa 5 Oktober 1999
Lukman, Kesenian ; Kajian Terhadap Kebudayaan Madura Sebagai Bentuk Usaha Pelestarian Budaya Lokal. Artikel pada dinas INFOKOM online.

Disarikan dari Makalah Antropologi, (tanpa judul) Eva Valentina Anjiana, Ilmu Politik Universitas Tanjungpura 2012;  http://dc435.4shared.com/doc/Wq5EnHVd/preview.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.