oleh Syaf Anton Wr
Seni bertarung yang terjadi di masyarakat Madura, seperti carok, pencak silat dan ojhung, okol juga merupakan tradisi masyarakat Madura yang patut menjadi perhatian. Okol sebagai seni olah raga yang membutuhkan kekuatan bagi pesertanya, tampaknya memberikan warna tersendiri bagi keragaman seni tradisi masyarakat Madura.
Seni okol, pada dasarnya sebagai bentuk kegiatan ritual yang dikembangkan oleh masyarakat Madura, yaitu salah satu bentuk kemeriahan untuk memohon turunnya hujan kepada Yang Maha Kuasa. Pertandingan okolokol merupakan bentuk alternatif, sebagai media membangun kebersamaan dalam suatu tempat, yang biasanya dilaksanakan di tanah lapang atau tegalan. memang dilaksanakan pada musim kemarau, yang pada saat itu para warna, khususnya masyarakat petani menunggu turunnya hujan yang tak kunjung tiba, sehingga kesepakatan yang tidak tertulis itu oleh masyarakat setempat,
Okol semata-mata untuk memadu kekuatan antar lawan, sebagaimana dilakukan oleh seni olah raga gulat. Jadi kekuatan masing-masing lawan, bagaimana usaha untuk mendorong lawan sampai jatuh. Sebagaimana gulat umumnya (sebut: okol sebagai gulat tradisional Madura), lawan yang jatuh dipastikan dialah yang kalah, dan sebaliknya, lawan yang menjatuhkan dialah sebagai pemenang.