Sebagai bagian dari Kabupaten Sumenep, pulau Sepudi mempunyai hubungan erat dengan sejaran dan kebudayaan di Sumenep pada masa lalu. Maka tak heran bila di pulau Sepudi ini, banyak terdapat peninggalan sejarah dan kebudayaan, yang sampai saat ini masih dapat dibuktikan keberadaannya.
Sumber Kodhung
Dinamakan Su mber Kodhung, karena bentuknya menyerupai atap. Sumber Kodung adalah sumber mata air yang keluar dari cela-cela dinding batu cadas, terletak di Desa Jambuir Kecamatan Gayam. Sumber Kodung mempunyai dua pemandian yaitu pemandian khusus laki-laki dan khusus perempuan serta dikelilingi bebatuan yang sangat indah
Menurut keterangan masyarakat, awalnya tempat ini adalah semak belukar dikelilingi batu-batu besar, secara tidak disengaja pemilik tempat mendapat wangsit agar dibersihkannya, akan tetapi belum sampai separuh mengerjakannya, dia melihat sepasang Kerbau putih yang sedang menggaruk-garuk batu besar mencari air minum dan akhirnya si pemilik tanah mendapatkan firasat bahwa didalam batu besar terdapat sumber mata air, dan penduduk yang ada disekitarnya langsung bergotong royong untuk menggali batu tersebut, ternyata benar adanya belum selesai penggalian dilakukan sumber mata air keluar dari cela-cela dinding batu yang diatasnya ditutupi bebatuan besar. Sehingga mata air ini dinamakan Sumber Kodhung
Batu Gendang
Berdasarkan keterangan masyarakat setempat dan sesepuh Pulau sapudi, Seperti situs-situs yang lainnya, situs ini merupakan peninggalan Raja Klungkung Bali yang kalah melarikan diri dari kejaran Adi Poday dan Putra nya Joko Tole. Karakteristik Batunyapun hampir sama dengan Betho Gong yang berhasan dasar basalt. Terletak di Dusun Gendang Desa Gendang Barat Kecamatan Gayam, Situs inilah yang mengilhami nama Desa Gendang Barat dan Gendang Timur.
Batu Besar yang berbentuk Gendang berukuran 1 x 1,5 M dengan diameter 40 Cm, menjadi salah satu saksi perjalanan Raja Klungkung di Pulau Sapudi. Kondisi Batu Gendang sudah pecah dan kurang terawat. Untuk mencapai Lokasi Batu Gendang kita harus menggunakan Sepeda Motor, karena jalan yang dilalui adalah jalan setapak yang sempit dan cukup jauh.
bagus tuhhhhh…..
CATATAN NEEH TUK KEPALA WILAYAH GAYAM & NONGGUNONG
“MOHON PENINGGALAN YG ADA TETAP DIRAWAT/DIAYOMI DG MENGANGGARKAN BIAYA YANG SELAYAKNYA, AGAR TIDAK PUNAH TERKIKIS USIA. EMAN-EMAN KAN………????
tuh bisa lihat di “DHELEM AGUNG BELINGI”
thanks
senang sekali membaca sejarah madura sepudi
Gan,… Sampean reng madure ye gan….. Madure dimma gan..???e
Yatore maos e: http://okaramadura.com/ngennall-lebbi-semma-salrana-syaf-anton-wr/
Masih kurang lengkap gan… Sjarahnya, masih banyak lagi yg blum masuk tuh gan…… Cari lagi infonya…….
ya memang masih belum lengkap, masih banyak yang memenarik lainnya belum terangkat. Info dan tulisan Anda sangat kami butuhkan. Kami tunggu !
kurang banyak peninggalan sejarah.a yg d masukin ke internet ..,,
Bagus tuh sejarah, klo bisa di pertajam lagi sumbernya