Seperti yang telah disebut di atas, Raden Bagus Hasan atau Sayyid Hasan atau Gus Hasan juga merupakan keturunan dari Kiyai ‘Ali Barangbang (Sayyid ‘Ali bin ‘Ubaidillah Kiyai Khathib Paddusan bin Sayyid Ahmad Baidlawi Pangeran Katandur). Salah satu putri Kiyai ‘Ali yang bernama Nyai Tengghina (Muthmainnah) menikah dengan Sayyid Kiyai ‘Abdul ‘Alim dan berputra Kiyai Daud, kakek Gus Hasan.
Dari garis ibu, Gus Hasan merupakan cucu dari Pangeran Le’nan (Letnan Kolonel) Hamzah Kusumosinerangingrono, salah satu putra Sultan ‘Abdurrahman yang terkenal dengan berbagai karomah dan kesaktiannya. Ayahnya, Kiyai Muharrar bin Daud menikah dengan Raden Ajeng Zuwaidah binti Pangeran Le’nan. Sementara isteri Gus Hasan, Raden Ajeng Ruqayyah adalah putri Raden Ario Prawiringrat (Husain) bin Panembahan Muhammad Shaleh bin Sultan ‘Abdurrahman. Ibu dari Raden Ajeng Ruqayyah ini adalah putri Pangeran Kornel yang bernama Raden Ajeng Syansuriyah. Jadi antara Gus Hasan dan isterinya masih ada hubungan sepupu dua kali (dupopo). Hal itu tidak terlepas dari tradisi kalangan bangsawan dan kiyai tempo dulu yang memang menikahkan putra-putrinya dengan keluarga terdekat atau kerabat yang masih memiliki hubungan darah. (R B Moh Farhan Muzammily)