Prosesi Hari Jadi Sumenep ke 745, tahun 2014 dan Pergelaran Sendra Trari “Mutiara Tiga Jaman” digelar depan masjid Agung Sumenep, Minggu, (31/10/2014) menampilkan pertunjukan seni kolosal dan melibatkan ratusan pelaku.
Seperti peristiwa tahun sebelumnya, prosesi hari jadi Sumenep tahun ini nampak tidak ada perbedaan, sebuah pertunjukan proses penobatan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep, dan pergelaran tari sebagai bagian eksplorasi dalam prosesi.
Dalam catatan sejarah pada Era Kerajaan Singhasari, Sumenep dipimpin oleh seorang Adipati yang juga menjadi dalang pembangunan Kerajaan Majapahit, yaitu Arya Wiraraja. Dituliskan dalam berbagai kitab dan prasasti, salah satunya dalam kitab pararaton, bahwa Arya Wiraraja tidak dipercaya lagi oleh Raja Wisnuwardhana dan dinohaken (dijauhkan) ke Sumenep, Madura timur tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1269 Masehi.
Pararaton menceritakan dengan singkat dilantiknya Arya Wiraraja menjadi adipati di Sumenep berbunyi: “Hanata Wongira, babatangira buyuting Nangka, Aran Banyak Wide, Sinungan Pasenggahan Arya Wiraraja, Arupa tan kandel denira, dinohaksen, kinun adipati ring Sungennep, anger ing madura wetan”.