Nilai religius tercermin dalam doa bersama yang dipimpin oleh kyae atau ulama setempat, pada acara orasol (kenduri) yang merupakan salah satu bagian dari serentetan tahapan dalam upacara pelet kandung. Tujuannya adalah agar sang bayi mendapatkan perlindungan dari Tuhan. (gufron)
Sumber:
- Keesing, Roger. 1992. Antropologi Budaya Edisi ke dua. Jakarta: Erlangga.
- Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.
- Mustopo, Habib. Dkk. 1984. Upacara Tradisional Daerah Jawa Timur. Surabaya: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinukil dari: uun-halimah
***
Artikel bersambung: