Raden Trunojoyo, Bangsawan Pemberontak dari Madura

 Keadaan sesudahnya

Dengan padamnya pemberontakan Trunojoyo, Amangkurat II memindah kraton Plered yang sudah ambruk ke Kartasura. Mataram berhutang biaya peperangan yang sedemikian besarnya kepada VOC, sehingga akhirnya kota-kota pelabuhan di pesisir utara Jawa diserahkan sebagai bayarannya kepada VOC. Cakraningrat II juga diangkat kembali oleh VOC sebagai penguasa di Madura, dan sejak saat itu VOC pun terlibat dalam penentuan suksesi dan kekuasaan di Madura.

Referensi

Graaf, H.J. de. 1976 [1952]. Capture and death of Raden Truna Jaya, December 1679 – January 1680. In: Islamic States in Java 1500-1700, Th. Pigeaud & H.J. de Graff, 82-84. Verhandelingen van het KITLV 70. The Hague: Martinus Nijhoff.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas; illustrasi/foto: google image

Responses (2)

  1. Melihat perjuangan Trunojoyo dari pandangan orientalis seperti de Graaf cenderung bias dan mendistorsi sejarah. Saya kira, sumber kesejarahan Madura sudah tidak relevan mengikuti pemikiran orientalis. Ada banyak sisi Madura yang tidak dijelaskan dengan akurat. Kalau mau tau bagaimana kepahlawanan Trunojoyo (bukan pemberontak) lihat buku Pesantren Studies 4a.

    1. Validitas sejarah (di) Madura tampaknya memang perlu digali kembali. Bukan hanya Trunojoyo, sejarah berdirinya 4 kabupaten di Madurapun kerap masih terjadi perdebatan, karena kelemahan leteratur yang menjadi acuan. Alasan klasik yang menggejala “dokumen sejarah telah diangkut ke Leaden”.
      Terima kasih, saaya sempat dengar buku Pesantren Studies, Saya ingin memilikinya, dari mana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.