Edhi Setiawan
Pada hakekatnya kebudayaan merupakan salah satu sumber tata nilai masyarakat yang dalam pengejawantahannya membentuk sikap mental maupun pola cara berpikir manusia. Kebudayaan mempunyai peran besar dalam mendorong perkembangan masyarakat ke arah yang positif dengan catatan ia hams mampu mempertahankan relevansinya di tengah arus perubahan dan tantangan.
Untuk itu kita harus secara arif dan jujur memilah, mengkoreksi terhadap budaya-budaya peninggalan leluhur apa-apa yang perlu dilestarikan serta segala sesuatu yang harus dieliminasi (ditinggalkan). Selain itu kita harus mengaktualisasi / merefitalisasi nilai-nilai luhur Madura dengan jalan memberikan penafsiran-penafsiran baru yang kontekstual.
Peniggalan-peninggalan nilai-nilai lama Madura seperti yang tersirat dalam “Baboeroeghan Bettjeq “ yang masih relevan harus tetap dipertahankan sebagai jati diri Madura. Seperti yang tertulis dibawah ini:
Ghaghaman.
(Sandjhata otaba sekebbha manossa)
Sekebbha oreng anabarna : “Kerres, tombhak, peddhang, djambija, badiq,
lantjor-adjam ban salaenna.” Kep-sekep se ella kasebboet e attas djareja kabbhi,
tadaq se bhagoessa ngongkole so kep-sekep, se e sebbhoettaghi e baba reja:
- Tello parkara areja kodhoe e djaga : djhila, adhat, kalakowan.
- Tello parkara areja kodhoe e kaandhiq : ate sattja (esto), ate sottje, djhoedjhoer.
- Tello parkara areja kodhoe e kabadjhiqi : Mangghaqan, nespa, taq andiq panarema.
- Tello parkara areja kodhoe e pejara (eomesse) : bakto badja, pesse, kabarasan.
- Tello parkara areja kodhoe e hormate (e adjhiqi) : omor, oewet (ondhang naghara), aghama 18 perkara e attas areja sekep se otama mongghoe ka manossa. Djareja kabbhi bhak1 e birdhiqa bang-sebang, baramma artena tongsettongnga.
(Dikutip sesuai dengan tulisan asli dari kitab Baboeroeghan Bettjeq se eanggit Mas Wignjoamidarmo yang diterbitkan pada tahun 1909. )
terjemahan:
Senjata
(Senjata atau pedoman manusia)
Senjata manusia bermacam-macam : “keris, tombak, pedang, jambiya, badik, celurit, dan lain-lain. Senjata-senjata yang telah disebutkan diatas, tidak ada yang mengungguli pedoman yang akan disebut dibawah mi yaitu:
- Tiga perkara yang harus di jaga: lidah, adat, tingkah laku.
- Tiga perkara yang harus di miliki : hati tulus, hati suci, dan sikap jujur.
- Tiga perkara yang harus di benci : sifat tega, rendah din, tidak pernah puas.
- Tiga perkara yang harus dipelihara (diperhatikan) : waktu, uang dan kesehatan.
- Tiga perkara yang harus dihargai : umur, undang-undang negara, agama.